Kegiatan sosialisasi ini juga diisi dengan edukasi mengenai pentingnya menjaga ekosistem penyu. Anak-anak PAUD yang hadir diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan tukik sebelum dilepaskan ke pantai.
Momen pelepasan tukik ini menjadi puncak acara yang sangat dinanti oleh peserta. Karena, selain menjadi pengalaman berharga bagi anak-anak, kegiatan ini juga memberikan pemahaman akan pentingnya konservasi sejak usia dini.
BACA JUGA:Begini Alur Paslon Bupati-Wabup Mukomuko Dapatkan RPJPD untuk Menyusun Visi dan Misi
BACA JUGA:Keberadaan Baliho Mengganggu Pengendara, DLHK Jangan Diam Saja
“Ini adalah bagian dari tridarma perguruan tinggi. Yaitu pengabdian kepada masyarakat. LPPM Unib mendukung penuh kegiatan konservasi yang dilakukan oleh Kelompok Penyu Alun Utara. Kami berharap upaya ini dapat menjadi contoh pengelolaan konservasi terpadu dan berkelanjutan,” ujar Dr. Yar Johan.
Ia juga berharap bahwa Kelompok Penyu Alun Utara dapat menjadi desa binaan LPPM Unib di masa depan. “Terima kasih kepada LPPM Unib yang telah memberikan kepercayaan kepada tim kami,” tambahnya.
Prof. Agustin Zarkani, yang turut serta dalam kegiatan ini, menyoroti masalah terbesar dalam pengelolaan penyu, yaitu sampah, khususnya sampah organik. Ia menyarankan penggunaan maggot sebagai serangga pengurai yang ramah lingkungan untuk mengatasi masalah ini.
“Pengelolaan sampah yang baik akan membantu menjaga kelestarian habitat penyu,” jelasnya.
BACA JUGA:Heboh Ubur-ubur Berbahaya di Pantai Mukomuko, Begini Penjelasan Dinas Perikanan
BACA JUGA:Kapolsek Enggano Hadiri Kegiatan Upacara Adat Tahunan Pulau Enggano di Desa Meok
Sementara itu, Dr. Nesna Agutriana menekankan pentingnya kegiatan ini dalam mengembangkan kecerdasan naturalis anak usia dini. “Kegiatan ini sangat baik untuk menstimulasi kecerdasan naturalis anak-anak. Mereka belajar menghargai alam dan satwa sejak dini, yang akan membentuk karakter peduli lingkungan di masa depan,” ujarnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, baik dari LPPM Unib maupun Kelompok Penyu Alun Utara, diharapkan konservasi penyu di Kabupaten Bengkulu Tengah dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi ekosistem serta komunitas setempat.
Kegiatan ini juga menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.