Koranradarbengkulu.com, MANNA - Dalam satu pemerintahan, memang harus ada suatu kondisi yang harus diciptakan.
Apalagi kesehatan,untuk daerah yang maju tentunya dari semua lini harus diperhatikan.
Untuk itulah berbagai penguatan harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk wujudkan tercapainya Kabupaten Kota Sehat (KKS).
Pemkab BS memperbaiki regulasi, infrastruktur dan yang lainnya.
Sekda Bengkulu Selatan Sukarni Dunip,M.Si menyampaikan kalau terkait KKS Bengkulu Selatan sudah termasuk kedalamnya bahkan sudah lewat dari level yang pertama.
Tingkatan KKS di Bengkulu Selatan dari Swasti Saba yaitu WISTARA (Tertinggi) dengan nilai seluruh tatanan >= 91,Wiwerda bila nilai seluruh tatanan >= 81 dan Padapa bila nilai seluruh tatanan >= 71 sedangkan Bengkulu Selatan berada diangka 72.
"Untuk mewujudkan KKS dengan nilai tertinggi maka semuanya harus sehat,mulai dari masyarakat,lingkungan,dan sumber daya yang lainnya,sehingga menciptakan KKS ini merupakan suatu keharusan tuntutan semua daerah untuk mendukung Indonesia 2045 mendatang,kalau kita sendiri tidak termasuk dalam KKS bagaimana kita mau mendukung sebagai wujud dari partisipasi sebuah Kabupaten,"papar Sukarni diaula Bappeda Rabu(24/07).
Dalam KKS ini ada sebuah penilaian,penilaian itu untuk melihat satu kabupaten atau kota berada diposisi yang mana.Untuk melihat penilaian tersebut ada dua hal yang saling mendukung yang pertama bagaimana caranya menciptakan semua wilayah dengab komponen sehat,dan kedua kalaupun ada penilaian bagimana caranya harus mampu masuk dalam penilaian terbaik.
Untuk itu Pemerintah Daerah akan membentuk menyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dengan harian mampu meningkatkan kualitas Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai acuan dalam peningkatan mutu sehingga pelayanan mutu yang diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dapat meningkat untuk mencapai KKS tersebut.
"Agar KKS ini tercapai pada level terbaik, maka kita harus membenahi semuanya. Baik regulasi dan infrastruktur yang selama ini sudah kita lakukan tetapi belum tertata dengan baik. Mungkin belum kita lakukan dan harus kita lakukan mulai dari semua komponen. Mulai dari unsur - unsur yang berhubungan dengan kesehatan seperti,penanganan penyakit dan infrastruktur menghilangkan kondisi masyarakat yang masih Buang Air Besar(BAB) sembarang dan lainnya,"jelas Sukarni.
Apalagi terkait ODF ini yang mana menggambarkan kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan,karena ODF merupakan syarat utama untuk menjadikan rumah yang sehat,itulah unit terkecilnya dan itu harus digabungkan.