RADAR BENGKULU, JAKARTA -- Saat ini PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus meningkatkan keamanan digital dari serangan siber untuk meningkatkan kenyamanan nasabahnya.
Seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha mengungkapkan, perseroan telah memiliki strategi dalam menjaga data nasabah.
“Langkah yang dilakukan oleh perseroan mencakup penerapan keamanan digital terkini, pengembangan aplikasi yang terintegrasi dengan tim keamanan (DevSecOps practices), pemantauan keamanan TI secara real-time, penanganan proaktif celah keamanan (vulnerability management), dan pembentukan Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer (Computer Security Incident Response Team) yang bersertifikat oleh BSSN,” ujar Arga.
Lebih lanjut dikatakan Arga, saat ini juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam rangka mengantisipasi serangan siber. “BRI terus melakukan pertukaran informasi dalam asosiasi perbankan yang terkait.
Asosiasi ini juga akan menggandeng sejumlah stakeholder yang berkepentingan untuk melindungi sistem IT di perbankan, serta data dan dana nasabah,” imbuhnya.
Literasi digital juga dijalankan oleh BRI seiring dengan literasi keuangan terus didorong di tengah masyarakat.
BACA JUGA:Jaksa Agung Berkomitmen Tegakkan Hukum dan Pembenahan Tata Kelola Pertambangan Timah
BACA JUGA:Kodim 0428/Mukomuko Laksanakan Perintah Pangdam Sriwijaya, HP Anggota Diperiksa
"Kami punya user BRImo lebih dari 30 juta dan kami terus melakukan penyuluhan digital bahwa teknologi tidak menakutkan. Bahkan membantu para nasabah tapi ada risikonya. Itu coba kami address, jadi awareness soal security kami juga benamkan," ujarnya Arga M Nugraha.
Ia mengatakan, BRI ke depan akan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai bentuk serangan siber dan memperkuat kemanan digital. Salah satunya dengan mempersiapkan belanja modal yang memadai.
"Termasuk dalam hal ini adalah mengalokasikan sebagian yang cukup signifikan dari anggaran kami untuk penguatan pengembangan keamanan digital, yang meliputi aspek teknologi, proses, dan people," ungkap Arga.
Bukan hanya itu, BRI juga menerapkan cybersecurity framework berbasis NIST (National Institute of Standards and Technology) sebagai dasar pengembangan keamanan digital dan menerapkan end-to-end security di semua layanan perbankan digitalnya.
Arga juga menyebutkan bahwa BRI membangun dan mengoperasikan multiple data centers untuk membangun resiliensi.
“Perseroan berharap insiden terkait keamanan digital belakangan ini segera berakhir dengan baik serta menjadi sebuah pembelajaran bersama, khususnya bagi BRI dalam mengelola risiko keamanan siber,” pungkas Arga.(**)