Saat ini, DPW PKB Bengkulu menunggu hasil rekomendasi dari DPP PKB mengenai siapa yang akan menggunakan perahu PKB untuk maju dalam Pilkada 2024.
Zainal juga meminta agar nama yang ditunjuk segera mencari koalisi dengan partai politik (parpol) lain, mengingat PKB hanya memperoleh tiga kursi dari hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lalu.
Untuk dapat mengusung satu pasang kandidat, diperlukan dukungan minimal 20 persen dari 45 kursi parlemen, atau sekitar sembilan kursi DPRD Provinsi Bengkulu.
“Kami mengarahkan kandidat untuk mencari koalisi agar dapat maju sesuai syarat. Yaitu memiliki dukungan sembilan kursi DPRD Provinsi Bengkulu. Karena PKB hanya memiliki tiga kursi,” ujar Zainal.
Pengantaran nama-nama kandidat ini menandai babak baru dalam persiapan PKB menghadapi Pilkada 2024. Dengan tokoh-tokoh berpengalaman yang diajukan, seperti H. Mian dan Helmi Hasan, serta Ahmad Hijazi yang dikenal luas, persaingan di Pilkada 2024 diprediksi akan berlangsung sengit. Selain itu, keterlibatan tokoh-tokoh seperti Mustarani dan Eni Khairani sebagai Cawagub menambah kekuatan dan daya tarik dari pasangan yang akan diusung PKB.
Proses seleksi di DPP PKB diharapkan dapat memilih pasangan yang paling sesuai untuk memimpin Bengkulu. Rekomendasi yang akan diterima DPW PKB Bengkulu akan menjadi panduan penting dalam langkah berikutnya, termasuk strategi koalisi dan kampanye.
"Dengan dukungan penuh dari kader PKB serta kerja sama dengan partai-partai lain, PKB Bengkulu optimis dapat menghadapi tantangan dan meraih kemenangan di Pilkada 2024."
BACA JUGA:Malam Pertama, Festival Gurita Sajikan Pentas Seni Budaya Kaur
Langkah selanjutnya, adalah memastikan bahwa pasangan calon yang diusung PKB memiliki visi dan misi yang jelas serta mampu menarik dukungan luas dari masyarakat. Kesuksesan PKB di Pilkada 2024 sangat bergantung pada sinergi yang kuat antara kandidat, partai, dan masyarakat.