KEBUN DAHRI ini juga termasuk salah satu nama kelurahan unik di Kota Bengkulu. Kelurahan ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Ratu Samban. Kenapa daerah ini sampai dinamakan Kebun Dahri? Bagaimana sejarahnya? Ikuti saja tulisan Wartawan Radar Bengkulu berikut ini.
AZMALIAR ZAROS, Bengkulu
BACA JUGA:Esensi Ibadah Kurban Sebagai Sarana Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT
BACA JUGA:MODEL IDEAL KEPEMIMPINAN NABI IBRAHIM
DAERAH ini dinamakan Kebun Dahri sudah ada sejak lama. Persisnya, tidak ada yang tahu tanggal dan tahunnya dinamakan Kebun Dahri itu. ’’Yang jelas, sejak saya kecil, nama Kebun Dari ini sudah ada,’’jelas Hafdi kepada Radar Bengkulu ketika ditemui di ruang kerjanya kemarin.
Hafdi yang waktu itu didampingi mantan Lurah Kebun Dahri, Ekman Effendi S.Sos menceritakan, daerah ini dinamakan Kebun Dahri itu karena di daerah ini dahulu ada kebun. Kebun itu adalah miliki warga yang bernama Dahri. Yang menghuninya adalah Dahri bersama keluarganya.
Kebun ini ditanami pohon kelapa dan berbagai tanaman lainnya. Ada banyak pohon kelapa yang ditanam disini dahulu. Disamping itu, di kebun ini juga digunakan untuk kandang kerbau oleh Dahri. Sebab, Dahri ini dahulu tukang jual beli sapi dan kerbau untuk daging potong. Atau tukang jagal sapi dan kerbau. Sapi potong itu mereka jual di Pasar Minggu Bengkulu.
BACA JUGA:Sejarah Nama Kelurahan Kampung Kelawi Kota Bengkulu yang Dulunya Bernama Kampung Kelawai
BACA JUGA:Sejarah Nama Kelurahan Belakang Pondok Kota Bengkulu, Benarkah Ada Pondoknya?
Di Kebun ini juga digunakan untuk kubangan kerbau milik Dahri. Bahkan, dibelakang Jalan Suprapto, mulai dari belakang MM 88 sampai dengan Jalan KZ Abidin Bengkulu ini banyak ditemukan kubangan kerbau. Bahkan, dia masih sempat melihat langsung kubangan kerbau itu sendiri pada tahun 1981, tepatnya 1 Januari 1981, saat dia menjadi lurah pertama di Kebun Dahri ini. Waktu itu dia dilantik Walikota Bengkulu Sulaiman Effendi. Namun setelah perkembangan pembangunan yang maju pesat, warga semakin banyak bermukim di sini, sehingga kubangan kerbau itu habis dengan sendirinya. ‘’Semua Daerah Kebun Dahri ini dahulu adalah milik Dahri. Kemudian tanah itu dijualnya kepada warga dan ada pula yang diberikan secara cuma-cuma. Bahkan kantor lurah Kebun Dahri itu adalah hibah dari Dahri.
Lebih lanjut dikatakan, sewaktu jadi Lurah Kebun Dahri ini, dia masih bertemu dengan Dahri itu, dan saat itu Dahri masih jual beli sapi dan kerbau untuk dipotong di Pasar Minggu. Namun setelah menjadi lurah setahun dia pindah tugas, sehingga dia tidak tahu lagi pekembangan.
Kelurahan Kebun Dahri ini memiliki luas 7,5 hektare. Penduduknya ada 2.450 jiwa atau 424 Kepala Keluarga (KK). Mereka ini tersebar di 8 Rukun Tetangga (RT) dan 4 Rukun Warga (RW).
Letaknya, sebelah utara berbatasan dengan Pengantungan. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kebun Geran, Sebelah Barat berbatasan dengan Belakang Pondok. Sebelah Timur berbatasan dengan Pengantungan juga.
Daerah yang termasuk kawasan bisnis ini penduduknya memiliki mata pencarian sebagai pedagang, buruh, PNS.’’Hampir 90 persen penduduk Kebun Dahri ini adalah berdagang,’’jelas.