RADAR BENGKULU - Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menetapkan target penurunan angka kemiskinan Bengkulu pada tahun 2024.
Target tersebut adalah mengurangi angka kemiskinan hingga mencapai kisaran 13,10 hingga 13,60 persen, dibandingkan dengan angka 14,04 persen pada tahun 2023.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu, Hj. Yuliswani, menjelaskan bahwa target penurunan kemiskinan tersebut telah dimasukkan ke dalam indikator makro Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025. Hal ini dibahas dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang diselenggarakan beberapa hari lalu.
"Dalam tahun 2024, target penurunan kemiskinan kita berada di kisaran 13,10 hingga 13,60 persen," ujar Hj. Yuliswani.
Meskipun Bengkulu telah mencatat penurunan angka kemiskinan hingga 14,04 persen pada Maret 2023, menempatkannya sebagai provinsi dengan penurunan kemiskinan terbaik kedua di Pulau Sumatera dan peringkat ke-8 di tingkat nasional pada tahun 2023, namun angka kemiskinan masih di atas rata-rata nasional.
Yuliswani menyampaikan optimisme bahwa dengan kolaborasi semua pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Bengkulu, kabupaten/kota, dan stakeholder lainnya, angka kemiskinan Bengkulu dapat terus turun.
BACA JUGA:OJK Catat Penyaluran Kredit di Provinsi Bengkulu Capai 27,95 Triliun Pada Februari 2024.
BACA JUGA:Erick Thohir Berangkatkan Hampir 100 Ribu Peserta Mudik Gratis BUMN
"Dengan kolaborasi semua pihak, baik itu Pemerintah Provinsi Bengkulu, kabupaten/kota, dan seluruh stakeholder terkait, angka kemiskinan ini secara bertahap dapat turun. Saat ini kita sudah mencapai angka 14,04 persen," ungkap Yuliswani.
Lebih lanjut, dalam upaya percepatan penurunan angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu, berbagai sektor, terutama delapan aksi konvergensi, akan dioptimalkan. Tim percepatan penanggulangan penurunan kemiskinan daerah akan memantau dan melaksanakan langkah-langkah tersebut.
"Ada delapan aksi konvergensi yang dikerahkan untuk percepatan penanggulangan kemiskinan. Tim percepatan tersebut telah terbentuk di seluruh kabupaten/kota dan bekerja secara maksimal untuk menurunkan angka kemiskinan," tambah Yuliswani.