RADAR BENGKULU - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu umumkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan selama tahun 2024.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Redwan Arif, per tanggal 28 Maret 2024, kasus DBD telah mencapai angka mencengangkan, melebihi 1.500 orang. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Redwan Arif menyatakan,
"Tren kasus DBD tahun ini meningkat, terutama dipengaruhi oleh faktor cuaca."
Data terbaru menunjukkan bahwa Kabupaten Bengkulu Utara, Rejang Lebong, dan Seluma menjadi wilayah dengan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi sepanjang tahun ini. Dalam menghadapi situasi ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Redwan Arif, mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit ini di setiap wilayah.
Menurut Redwan Arif, upaya pencegahan DBD tidak dapat dilakukan secara individu, tetapi memerlukan kolaborasi dan koordinasi dari seluruh elemen masyarakat. Dia menggarisbawahi pentingnya kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan dan menghilangkan sarang nyamuk sebagai langkah utama dalam mengendalikan penyebaran penyakit ini.
BACA JUGA:Kontroversi Penghentian Tanpa Alasan Terhadap Tenaga Honor DPRD Provinsi Bengkulu
"Dengan bersatu dan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan aman dari risiko DBD. Saya mengajak seluruh masyarakat, terutama di wilayah-wilayah dengan kasus tertinggi, untuk aktif dalam melakukan pencegahan dan mengikuti himbauan yang telah disampaikan oleh pihak berwenang," ujar Redwan Arif.
Kemudian dia mengimbau masyarakat.Dalam upaya mencegah penularan demam berdarah, upaya memerangi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), pihak berwenang memberikan himbauan penting kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan penyakit ini.
Salah satu himbauan yang disampaikan adalah mengenai kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah. Pihak berwenang menyarankan agar masyarakat tidak lagi menggantung pakaian di dalam rumah, kecuali di dalam lemari tertutup. Langkah ini diambil untuk mengurangi potensi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus DBD.
BACA JUGA:BPBD Sigap Atas Laporan Masyarakat, Pohon Tua Langsung Ditebang
Selain itu, pihak berwenang juga menekankan pentingnya menerapkan prinsip 3M,
Menguras bak mandi, Secara rutin menguras bak mandi atau tempat penyimpanan air lainnya untuk mencegah nyamuk bertelur di dalamnya. Pastikan semua tempat penampungan air, seperti drum, ember, atau bak penampungan air, tertutup rapat agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Melakukan daur ulang untuk barang bekas: Mengurangi potensi penumpukan barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk dengan melakukan daur ulang atau membuangnya secara tepat.
BACA JUGA:BPBD Sigap Atas Laporan Masyarakat, Pohon Tua Langsung Ditebang
"Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan tersebut, diharapkan masyarakat dapat turut berperan aktif dalam memutus rantai penyebaran DBD dan menjaga kesehatan diri serta keluarga dari ancaman penyakit ini." Imbaunya