BI juga mengintervensi dengan program pengendalian inflasi pangan melalui gerakan tanam cabai di pekarangan.
Disisi lain, melihat keberhasilan BI dalam mengintervensi produk lokal, juga terlihat pada usaha binaan BI pada Gula Semut Sari Aren dan Kopi Lestari di Rejang Lebong. Masuknya BI kedalam penguatan sektor UMKM salah satunya adalah dalam upaya penciptaan pusat aktivitas ekonomi baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. Tumbuh baiknya sektor UMKM juga sejalan dengan tugas BI dalam stabilitas sistem pembayaran. Misalkan saja digitalisasi keuangan dengan penggunaan QRIS disetiap transaksi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Keterlibatan langsung BI dalam sektor UMKM terlihat keberhasilannya pada usaha gula semut Sari Aren.
BI telah melakukan pendampingan, Bimtek, pemasaran, pemberian bantuan, sehingga saat ini gula semut Sari Aren menargetkan siap ekspor beberapa tahun mendatang.
Setelah adanya 'campur tangan' BI dalam gula semut Sari Aren, saat ini sudah pada pengelolaan canggih dan modern. Hasilnya, gula aren padat menjadi gula serbuk praktis siap saji.
Ada 70 petani serta 8 orang pekerja di outlet yang menghasilkan 8 hingga 10 ton perbulan gula semut. Kesejateraanpun ikut terdongkrak setelah para petani aren mulai serius memikirkan kualitas gula aren yang dihasilkan.
"Ide untuk berinovasi memberikan nilai tambah dari gula aren padat ini diawali karena rendahnya harga gula aren. Murah. Akibatnya para petani tak mendapatkan penghasilan yang cukup untuk keluarga. Dari himpitan harga dan kebutuhan itu yang memicu kami untuk berinovasi. Diawal 2010 kami lakukan inovasi dengan membuat gula semut atau gula aren kering serbuk yang serba guna dan praktis. Alhamdulillah sejak adanya pendampingan dari Bank Indonesia, saat ini UMKM Sari Aren maju, canggih dan modern, " ungkap owner Sari Aren, Suparmanto yang berada di Air Meles Atas, Rejang Lebong.
Suparmanto menyebut, dari awal hingga akhir BI mendampingi. BI bantu dari hulu hingga hilir dan sampai tuntas.
Dari Produksi hingga pengelolaan limbah menjadi pupuk organik mix MA 11 sudah dipikirkan pihak BI.
BI juga memiliki misi UMKM go digital. Pemasaran produk saat ini sudah melalui digital media sosial dan e- commerce. Seperti Shpoee, Bukalapak, Tokopedia. Dan hasilnya mendongkrak penjualan hingga 30 persen. Omzet perbulanpun menyentuh 100 hingga 120 juta rupiah.
Sari Aren memiliki beberapa varian produk. Yakni, Gula Serbuk Sari Aren Jahe Merah dengan harga Rp 27 ribu per 250 gram, Sari Aren Original 200 gr dengan harga Rp 15 ribu, kemasan sachset Rp 30 ribu isi 50 pcs dengan berat 8 gram.
"Lokal Bengkulu, Jambi, Sumsel, Pekan Baru sudah jadi pasar tetap Sari Aren. Target kami saat ini akan ekspor. Untuk memenuhi itu, Sari Aren masih memenuhi beberapa syarat ketentuan ekspor. Dan itu, sudah berjalan dan masih didampingi BI, ''katanya.
Disisi lain, Owner Lestari Kopi di Sindang Dataran Rejang Lebong, Supriyadi menyampaikan pengalamannya kepada jurnalis saat kunjungan ke rumah produksi Kopi Lestari.
Supriyadi mengatakan berawal 2012 Kopi Bubuk Lestari, 2012 belajar goreng kopi, 3 bulan keliling memasarkan produk, tapi laku hanya Rp 45 rbu. Kemudian ganti kemasan lebih bagus lagi, lalu pasarkan ke warung-warung.
"Ambius kami terhadap kopi ini , kami menawarkan konsep. Kalau tidak laku, pemilik warung boleh makan sendiri. Jika laku, setorkan duitnya. Akhirnya sudah mulai laku, 2013 laku keras. 2015 - 2018 sampai 750 Kg dan sekarang sampai ke luar negeri juga," ungkapnya.