Oleh karena itu, Sadikin mengharapkan agar pihak penyelenggara, terutama KPU, menampilkan hasil real count secara jujur dan adil melalui situs resmi mereka.
Hal ini penting, mengingat adanya temuan bahwa hasil yang ditayangkan tidak selalu sesuai dengan data C1 yang dimiliki oleh tim pemenangan.
"Terdapat beberapa data yang diduga tidak sesuai dengan catatan kami sekitar lima persen. Ini menyangkut hak politik dan hak untuk menang. Oleh karena itu kami mengimbau agar proses ini berjalan dengan jujur dan adil," ujar Sadikin.
Dengan menampilkan data real count secara transparan, Sadikin berharap hal tersebut dapat membantah dugaan atas praktik-praktik negatif yang mungkin terjadi selama proses pemilu, yang dapat merusak proses demokrasi.
"Tim kami bersama tim IT Suryatati, akan terus mengawal perolehan suara hingga penetapan oleh KPU. Jika ada temuan yang tidak sesuai, kami akan mengingatkan terlebih dahulu, dan jika tidak ada perbaikan, kami akan mengambil langkah selanjutnya," pungkas Sadikin.
Sementara itu, dari data yang disampaikan oleh KPU melalui situs info publik pemilu 2024 www.pemilu2024.kpu.go.id, terlihat bahwa setiap calon memang terlibat dalam persaingan ketat dalam perolehan suara.