Sejak menjadi anggota DPRD Jatim, usahanya tidak terurus. Lalu mati. Kini ia tidak punya kesibukan politik. Maka ia ingin mengurus kelenteng.
"Apa yang pertama akan Anda lakukan di kelenteng?"
"Saya akan lakukan upacara khusus untuk bermohon agar dewa kami kembali ke kelenteng Tuban," katanya.
"Bagaimana kalau tidak mau kembali?"
"Pasti mau. Kami memohonnya dengan sungguh-sungguh," katanya.
Kelenteng Tuban menghadap ke laut Jawa. Di depan kelenteng melintas jalan pantura –peninggalan Gubernur Jenderal Daendels. Itulah jalan jurusan Semarang-Surabaya yang menempel ke laut Jawa.
"Apa yang membuat kelenteng Tuban begitu dipercaya banyak orang?"
"Banyak orang kaya merasa berhasil setelah sembahyang di Tuban," ujarnya.
Rasanya, dari tempat keluyurannya, dewa Kelenteng Tuban kini sedang mengamati orang-orang di sana. Kalau dilihatnya pertengkaran masih akan lama bisa-bisa sang dewa memilih ''kabur aja dulu". (Dahlan Iskan)