Ini Lima Mukjizat Nabi Musa AS yang Tidak Dimiliki Nabi Lainnya

Kamis 22 May 2025 - 08:39 WIB
Reporter : Tim redaksi
Editor : Herdi
Ini Lima Mukjizat Nabi Musa AS yang Tidak Dimiliki Nabi Lainnya

Dalam keadaan terpojok, kaum Nabi Musa AS merasa tidak ada lagi jalan keluar selain menghadapi lautan yang tampak mustahil untuk dilalui. Ketika Fir'aun dan pasukannya semakin mendekat dengan amarah dan persenjataan, situasi semakin genting. Pada saat itu, Allah SWT mewahyukan mukjizat Nabi Musa AS melalui firman-Nya dalam surah Asy-Syu'ara ayat 63,

 

فَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْبَحْرَۗ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيْمِۚ

 

Artinya: "Lalu, Kami wahyukan kepada Musa, "Pukullah laut dengan tongkatmu itu." Maka, terbelahlah (laut itu) dan setiap belahan seperti gunung yang sangat besar."

 

Saat Nabi Musa AS memukulkan tongkat ke laut, menurut salah satu sumber, Nabi Musa AS mengatakan, "Terbelahlah dengan izin Allah." Ada pula yang mengatakan, Nabi Musa AS memanggil laut dengan "kuniyah Abu Khalid." Kemudian, lautan itu terbelah menjadi 112 jalan, setiap keturunan satu suku melewati jalan tersendiri. Bahkan ada yang mengatakan, di dalam lautan juga terdapat jaring agar mereka bisa saling melihat satu sama lain.

 

Air lautan berdiri tegak laksana gunung, terbelah oleh kuasa agung yang bersumber dari Dzat yang mengatakan kepada sesuatu, "Jadilah" Maka jadilah sesuatu itu. Allah SWT memerintahkan angin barat untuk menyapu kerikil-kerikil hitam lautan, hingga dasar laut berubah menjadi tanah kering yang tidak melekat pada kaki-kaki kuda dan hewan.

 

4. Menghidupkan Orang Mati

Ibnu Abbas, Ubaidah As-Salmani, Abu Aliyah, Mujahid, As-Suddi, dan beberapa kalangan salaf lainnya menyebutkan sebuah kisah tentang seorang lelaki tua dari bani Israil yang kaya raya. Ia memiliki banyak keponakan yang mengharapkan kematiannya untuk mewarisi kekayaannya. Salah seorang keponakannya membunuhnya dan membuang jenazahnya di persimpangan jalan.

 

Keesokan harinya, para keponakan bertikai mengenai kematian tersebut. Salah satu dari mereka kemudian melaporkan kejadian itu, dan mereka disarankan untuk mengadukan masalah ini kepada Nabi Musa AS. Keponakan korban kemudian menemui Nabi Musa AS dan mengadukan perihal kematian pamannya. Nabi Musa AS bersumpah akan menanyakan perihal korban kepada seseorang yang mengetahuinya, namun tidak ada seorang pun yang tahu. Mereka lalu meminta Nabi Musa AS untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT.

 

Setelah mendapatkan wahyu, Allah SWT memerintahkan mereka untuk menyembelih seekor sapi betina yang belum pernah digunakan untuk pekerjaan apapun, sehat, dan tidak belang. Sebagian dari sapi tersebut kemudian diperintahkan untuk dipukulkan pada tubuh korban, dan dengan izin Allah, korban hidup kembali dan berdiri dengan darah mengucur dari lehernya. Nabi Musa bertanya kepadanya, "Siapa yang membunuhmu?" Korban menjawab, "Keponakanku." Setelah itu, ia kembali mati seperti semula.

Kategori :