Tak hanya itu, PGE secara aktif memberikan bantuan dalam melakukan normalisasi hulu Sungai Air Kotok guna menjaga kelestarian sumber daya alam sekitar.
Normalisasi hulu Sungai Kotok dilakukan dengan membersihkan sediment yang menumpuk di sungai dengan menggunakan alat berat, serta melakukan penanaman pohon di sekitar sungai.
Dalam rangka melibatkan masyarakat, PGE juga terlibat dalam pembangunan benteng preventif sepanjang 500 meter di Bukit Beriti untuk melindungi dari potensi longsor di masa mendatang.
"Ke depannya, PGE akan terus aktif dalam membangun kemitraan yang kuat dengan masyarakat dan pemerintah dalam upaya pencegahan serta penanganan bencana alam."Senior Officer General Support PGE Area Hulu Lais, Anshoruddin, Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Hulu Lais menjadi bagian integral dari visi PGE untuk menjadi perusahaan energi hijau kelas dunia, mendukung dekarbonasi nasional dan global menuju Indonesia net zero emission 2060. Proyek ini diharapkan beroperasi pada 2026 dengan kapasitas terpasang sebesar 2 x 55 megawatt (MW).
BACA JUGA:PUPR Usulkan 2700 Rumah ke BPPW, Untuk Apa Ya?
Upaya-upaya yang dilakukan PGE Area Hulu Lais tersebut menunjukkan komitmen perusahaan untuk berkontribusi positif bagi masyarakat sekitar. Komitmen ini sejalan dengan visi PGE untuk menjadi perusahaan energi hijau kelas dunia yang menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060.