
“Mungkin sulit untuk merasa terhubung dengan bayi jika Anda bukan orang yang sedang hamil, jadi meluangkan waktu setiap hari untuk berbicara atau bernyanyi untuk bayi dapat membantu mempererat ikatan Anda sebelum kelahiran,” catat Mustaleski.
Faktanya, meminta anggota keluarga yang berbeda untuk berbicara dengan bayi selama kehamilan adalah cara yang bagus untuk membiasakan bayi dengan semua orang yang akan segera mereka temui.
2. Memulai perkembangan bahasa bayi
Berbicara dengan bayi di dalam rahim membantu membiasakan mereka dengan berbagai suara, serta berbagai bahasa, kata Mustaleski.
“Bayi akan meniru suara bahasa ibu mereka dalam tangisan mereka setelah mereka lahir, yaitu berakhir dengan nada yang lebih tinggi atau nada yang lebih rendah, karena, sebagai manusia, kita cenderung tertarik pada hal-hal yang familiar.” jelas Mustaleski.
Faktanya, sebuah studi tahun 2013 dari University of Washington menemukan bahwa bayi benar-benar mempelajari bunyi-bunyi ujaran tertentu di dalam rahim.
Ini sangat bagus untuk keluarga multibahasa, karena berbicara dengan bayi dalam berbagai bahasa selama kehamilan akan membantu membiasakan mereka dengan masing-masing bahasa, kata para ahli.
3. Membuat bayi merasa aman dan terlindungi
Berbicara dengan bayi dapat membantu membiasakan mereka dengan suara setiap orang, dan ini dapat menenangkan setelah lahir, kedua ahli mencatat.
"Mereka akan mengenali suara Anda setelah lahir, yang mengurangi stres dan membuat mereka merasa aman," kata Mustaleski.
"Meskipun banyak hal telah berubah, Anda masih ada di sana, dan mereka mengenali suara Anda." tambahnya.
Bahkan, jangan heran jika Anda melihat bayi menoleh untuk mencari Anda saat mendengar suara Anda.
Menurut American Academy of Pediatrics , tonggak perkembangan ini biasanya terjadi antara satu dan tiga bulan.
4. Membangun keterampilan komunikasi bayi sejak dini
Komunikasi adalah tentang mendengarkan dan menjawab, ini adalah keterampilan yang sebenarnya dipelajari bayi di dalam rahim.
Seperti yang disebutkan, penelitian telah menemukan bahwa bayi di dalam rahim merespons rangsangan eksternal selama paruh kedua kehamilan.