Ini Skema Koperasi Desa Merah Putih di Jawa Timur

Senin 10 Mar 2025 - 21:04 WIB
Reporter : tim redaksi
Editor : Azmaliar
Ini Skema Koperasi Desa Merah Putih di Jawa Timur

RADAR BENGKULU – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyambut positif rencana peluncuran koperasi desa merah putih. Buktinya, Pemerintah Daerah Jawa Timur ini sudah mempersiapkan diri untuk membentuknya. Tiga skema sudah disiapkan. Yakni, membangun koperasi baru, rebranding koperasi yang sudah ada, dan mengembangkan koperasi berjejaring.

Seperti dikutip dari laman harian.disway.id, tiga skema itu disesuaikan kondisi desa. Yang belum memiliki koperasi, sudah memiliki koperasi tapi belum optimal, dan koperasi yang perlu mengembangkan jaringan dengan lembaga lain.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah  Indar Parawansa  menyampaikan tiga skema itu pada rapat koordinasi penguatan ekonomi desa bersama Kementerian Koperasi di Gedung Grahadi, Minggu 9 Maret 2025. Hadir pada forum tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Kementerian Koperasi RI Ahmad Zabadi, serta para kepala daerah di Jawa Timur.

Khofifah mengungkapkan program yang akan diluncurkan pada 12 Juli 2025 ini memiliki dampak positif terhadap perekonomian desa. Karena itu, komunikasi dengan masing-masing kepala desa harus segera dilaksanakan. "Utamanya BUMDes, apakah sudah memiliki koperasi atau belum," katanya.

BACA JUGA:Begini Tips Memilih Headset Bluetooth yang Bagus dan Tidak Mudah Rusak, Salah Satunya Cek Harga

BACA JUGA:Waspada Penipuan Mengaku dari Kantor Pajak Berseliweran, Jangan Mudah Percaya

Kemudian, menentukan format yang tepat untuk koperasi tersebut. Format tersebut akan menjadi pendorong agar koperasi bisa beroperasi lebih optimal. "Komunikasi kepala desa menjadi penting untuk mengetahui skema mana dan format apa yang akan diterapkan," ujarnya.

Khofifah meyakini, koperasi desa merah putih bisa menjadi ujung tombak pembangunan nasional pada tingkat desa. Program tersebut akan menghidupkan roda perekonomian desa.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koperasi Ahmad Zabadi menambahkan gagasan koperasi desa merah putih bertujuan membantu rakyat yang lemah ekonomi. "Harapannya, permasalahan di desa, seperti rantai distribusi pangan, keterbatasan permodalan, dan dominasi middle man bisa diselesaikan," imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, koperasi desa merah putih memiliki multifungsi. Salah satunya pusat produksi dan distribusi. Targetnya rantai pasak bisa lebih pendek agar harga di tingkat konsumen bisa lebih rendah. "Misalnya, dalam bidang pangan, harga di masyarakat rendah dengan tidak merugikan petani sekaligus menciptakan lapangan kerja," jelas dia.

Saat ini, pemerintah pusat sedang memetakan berdasarkan kondisi existing. Data sementara, koperasi unit desa aktif (existing) tercatat 4.088 unit, koperasi unit desa non aktif 4.615 unit, gabungan kelompok tani (Gapoktan) bertransformasi menjadi koperasi sebanyak 64.766 unit.(*)

Kategori :