Keunikan bebek dan angsa
Bebek juga memiliki keahlian sebagai perenang dan penerbang yang ulung, mampu menempuh ratusan kilometer setiap tahunnya saat migrasi.
Seperti angsa, mereka terbang dalam formasi untuk mengurangi resistensi udara dan bisa mencapai kecepatan hingga 60 mil per jam.
Keunikan lain, bebek memanfaatkan vokalisasi serta bahasa tubuh dalam berkomunikasi. Para peneliti di Universitas Middlesex London di Inggris melaporkan bahwa bebek juga memiliki aksen lokal, mirip dengan manusia.
Bebek kota mengeluarkan suara “teriakan” yang lebih keras sehingga burung lain bisa mendengarnya di tengah keramaian, sementara bebek pedesaan memiliki suara yang lebih lembut.
Sementara itu, angsa akan memiliki pasangan seumur hidup dan sangat menjaga pasangan serta anak-anaknya.
Mereka tidak mau meninggalkan pasangan atau anak yang sakit atau terluka, bahkan saat musim dingin datang dan angsa lainnya terbang menuju selatan.
Saat seekor angsa kehilangan pasangannya, angsa yang tersisa akan merasakan kesedihan dan sering kali menolak untuk mencari pasangan baru.
Ikatan yang tak terputus ini tampak jelas dalam serangkaian foto yang menjadi viral, di mana seekor angsa jantan terlihat memberikan “ciuman” perpisahan kepada pasangannya yang akan disembelih.