Dan termasuk perbuatan mujaharah (terang-terangan berbuat dosa) adalah seseorang berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi harinya dia menceritakannya, padahal Allah SWT telah menutupi perbuatannya tersebut.
Dia justru berkata, ‘Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu.’ Sebenarnya pada malam hari Rabb-nya telah menutupinya, tetapi pada pagi harinya dia menyingkap apa yang Allah telah tutup darinya.” [Hadits muttafaq ‘alaihi. Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim]
5.Maksiat akan membuat pelakunya menjadi orang yang hina.
Diantara dampak maksiat adalah mewariskan kehinaan, karena kemuliaan sejati hanyalah terdapat dalam ketaatan kepada Allah.
”Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya.” [Al-Fathir: 10]
Barang siapa mencari kemuliaan di dunia dan diakhirat, maka hendaknya dia mencarinya dari Allah, dan itu tidak akan diperoleh kecuali dengan ketaatan kepadaNya, karena seluruh kemuliaan adalah milik Allah SWT.
Barang siapa merasa mulia dengan Yang Maha Pencipta, maka Allah akan memuliakannya. [Tafsir Muyassar]
6. Maksiat dan dosa bila sudah banyak akan menutup hati pelakunya.
Ini berdasarkan hadits Abu Hurairah radhyallahu ‘anhu dari Rasulullah bersabda,
Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat dosa), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya.
[Hadits riwayat At-Tirmidzi dan dia berkata,”Hadits Shahih.” Dan Ibnu Majah. Al-Albani menyatakan sebagai hadits hasan di dalam Shahih Ibni Majah no. 3422]