
Ulama tafsir, Ibnu Katsir, mengatakan, pendapat yang menyebut 930 tahun tersebut adalah perhitungan berdasarkan tahun Syamsiyah, sedangkan angka 957 tahun merupakan hitungan tahun Qamariyah. Jumlah hitungan ini ditambah dengan lamanya Adam AS menetap di surga selama 43 tahun.
Ibnu Katsir menceritakan dalam Qashash al-Anbiyaa bahwa Ibnu Ishaq berkata, "Pada hari wafatnya Adam itu terjadi gerhana matahari dan bulan selama tujuh hari tujuh malam."
Menurut riwayat lain, semua makhluk menangisi kepergian Nabi Adam AS selama tujuh hari. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Asakir, bahwa Atha' al-Khurasani berkata, "Saat Adam wafat, semua makhluk menangisi beliau selama tujuh hari."
Nabi Adam Berada di Surga setelah Wafat
Ada suatu riwayat yang mengatakan bahwa Nabi Adam AS berada di surga setelah wafat. Riwayat ini dikeluarkan oleh Al Bukhari dalam Bad'ul Khalq dan Muslim dalam al-Iman dari Anas, tentang hadits mi'raj, bahwa Nabi SAW bersabda,
"Kemudian tanganku dipegang Jibril dan aku dinaikkan ke langit dunia. Jibril berkata kepada penjaga langit dunia, 'Bukalah!' Penjaga itu bertanya, 'Siapa ini?' Jibril menjawab, 'Ini Jibril.'
Penjaga pintu itu bertanya, 'Apakah engkau bersama seseorang?' Jibril menjawab, 'Iya. Saya bersama Muhammad SAW.' Penjaga langit bertanya lagi, 'Apakah Allah mengutusmu kepadanya?' Jibril menjawab, 'Iya.'
Maka pintu pun dibukakan. Nabi SAW bersabda, 'Ketika kami berada di langit dunia, ternyata ada orang yang di sebelah kanannya dan di sebelah kirinya.' Beliau bersabda, 'Apabila dia menoleh ke kanan dia tertawa, dan apabila dia menoleh ke kiri dia menangis.'