Ketua Asosiasi Pengusaha Batu Bara Bengkulu (APBB), Sutarman, mengungkapkan bahwa pengerukan alur pelabuhan sebenarnya sudah masuk dalam agenda, namun hingga kini prosesnya berjalan lambat.
“Saat ini masih berproses untuk segera dilakukan pengerukan. Kami harap ini bisa segera terealisasi,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, Raden Ahmad Denni, menegaskan bahwa pengerukan alur pelabuhan saat ini tengah dalam tahap finalisasi. Meski begitu, ia mengakui bahwa prosesnya membutuhkan waktu karena melibatkan mekanisme kerja sama dengan perusahaan swasta.
“Ini sistemnya Private Company, jadi kami dorong agar pengerukan bisa dilakukan secepat mungkin. Pemerintah juga terus memantau perkembangan ini,” kata Denni.