“Kami berkolaborasi dari pagi hingga malam untuk menjadikan pondok ini terlihat cantik dan bermakna.”
"Dalam proses ini, kami memahami pentingnya kerjasama dan saling mendukung," kata David.
Oman, seorang pemuda menjelaskan bahwa Pondok Natal dipakai untuk beribadah bersama, menyanyikan lagu-lagu pujian, dan saling membagikan makanan tradisional.
“Kami meyakini bahwa Natal tidak hanya sekadar perayaan, namun juga tentang mendekatkan diri kepada Tuhan dan orang lain.”
“Tradisi ini mengajarkan kami untuk menjalani hidup yang sederhana dan saling berbagi,” kata Oman.
Pada saat Natal, Pondok Natal menjadi objek menarik di Sentani. Banyak orang asing yang berminat melihat keistimewaan tradisi ini.
“Kami gembira jika tradisi kami diakui secara luas." "Ini juga merupakan peluang untuk memperlihatkan kehangatan dan budaya kami kepada dunia luar," tambahnya.
Tradisi Pondok Natal di Sentani tidak hanya melestarikan nilai-nilai spiritual, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di kalangan masyarakat.