"Di daerah Muara Enim bawang itu masuk ke Kota Bengkulu. Mereka punya harga Rp 20 ribu, sampai di kita Rp25-30 ribu. Kita selalu kerjasama dengan daerah-daerah tetangga, seperti telur kita dari Padang (Sumbar). Kemudian juga kerjasama dengan Kabupaten RL, Lubik Linggau dan Musi Rawas. Dimana ada potensi-potensi kita masukkan ke Bengkulu," jelas Sehmi.
Pada rakor TPID, pihak BPS juga membeberkan data komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi/deflasi (November 2024, y-to-d).
Disebutkan bahwa penyumbang inflasi bulanan tertinggi adalah Emas Perhiasan yakni dengan andil inflasi 0,34 %, kemudian Sigaret Kretek (rokok) 0,12 %, kopi bubuk 0.09 %, beras 0,09 %, minyak goreng 0,08 % dan lainnya.
Sementara Menko Bidang Pangan pada rakor itu menyampaikan bahwa tahun 2025 akan mengalokasikan anggaran yang fokus pada memperbaiki irigasi persawahan dan akan melakukan swasembada pangan.(**)