Tidak hanya masyarakat Bengkulu, pembeli dari luar kota, bahkan dari Pulau Jawa dan Palembang, juga datang untuk membawa pulang durian sebagai oleh-oleh.
Mengutip dari laman resmi teropongpublik, Sudarwan (43), seorang pedagang durian dari Kabupaten Bengkulu Tengah, menjelaskan bahwa banyak pengunjung luar provinsi yang rela datang jauh-jauh hanya untuk menikmati durian khas Bengkulu.
Selain durian, ada satu produk yang selalu hadir bersamaan dalam penjualan durian, yaitu tempoyak. Tempoyak adalah hasil olahan durian yang telah difermentasi.
Proses pembuatannya dimulai dengan mengupas durian, kemudian menyimpannya dalam wadah kedap udara selama lebih dari seminggu.
Selama proses fermentasi ini, durian akan mengeluarkan aroma khas serta rasa asam yang menjadi ciri khas tempoyak.
Setelah difermentasi, tempoyak bisa diolah dengan berbagai bahan, dan sering dijadikan pelengkap dalam hidangan gulai.
Makanan ini merupakan warisan budaya Melayu yang sangat populer di berbagai daerah, terutama di Sumatera.
Selain di Bengkulu, tempoyak juga dapat ditemui di beberapa provinsi lain, seperti Jambi, Aceh Selatan, dan Lampung.