Meski kelahiran prematur dapat disebabkan oleh berbagai faktor, polusi udara menjadi salah satu penyebab yang sering menyebabkannya. Hal ini telah dibuktikan oleh berbagai penelitian yang meneliti dampak polusi terhadap kehamilan. Oleh karena itu, Bumil harus selalu menjaga diri dari paparan polusi udara.
2. Berat badan bayi lahir rendah
Bayi yang lahir berat badan rendah bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti ibu yang kurang gizi, kehamilan kembar, atau infeksi selama kehamilan. Selain itu, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ibu hamil yang sering terpapar polusi udara juga rentan melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah.
3. Autisme
Penelitian mengungkapkan bahwa ibu hamil yang terpapar polusi udara secara berlebihan, terutama selama trimester akhir kehamilan, memiliki risiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan autisme.
4. Asma
Paparan polusi udara terus-menerus dapat memicu penyakit asma. Pada ibu hamil, kondisi ini bisa sangat berbahaya karena asma dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, termasuk preeklamsia. Tidak hanya itu, apabila asma kambuh dan tidak segera ditangani, keselamatan janin bisa terancam akibat kekurangan oksigen.
Agar terhindar dari berbagai dampak buruk polusi udara terhadap kehamilan, Bumil perlu mulai memperhatikan kondisi udara di lingkungan sekitar tempat tinggal. Kalau Bumil tinggal di wilayah yang banyak polusi, sebaiknya batasi aktivitas di luar ruangan.
Bila memang harus beraktivitas di luar ruangan, kenakan masker dan upayakan untuk memilih waktu di pagi hari atau setelah matahari terbenam. Sebab, sinar matahari di siang hari dapat meningkatkan kadar ozon yang akan membuat polutan terperangkap di udara.