Orangtua Murid dan Pihak Sekolah Harus Selalu Berkomunikasi dengan Siswa

Selasa 17 Dec 2024 - 22:15 WIB
Reporter : tim Redaksi
Editor : Azmaliar

RADAR BENGKULU, TANGERANG -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi mengingatkan kepada pihak sekolah dan orang tua murid untuk selalu komunikasi dengan para siswa/anaknya, agar 'Si Anak' mau bercerita soal kegiatannya selama di sekolah.

Sebab, seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, belakangan ini kasus bullying kerap kali terjadi di lingkungan sekolah. Namun, para anak sering memendamnya hingga abai dari pengawasan pihak sekolah maupun orang tua.

Hal tersebut disampaikan Arifah, usai meluncurkan Hasil Penelitian Kualitatif Pengalaman Hidup Anak dan Remaja, di TK dan SD Kartini, Komplek PAP, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, pada Senin, 16 Desember 2024.

"Komunikasi. Jadi komunikasi dalam keluarga ini sangat penting bagaimana orang tua juga punya waktu lebih banyak dengan pendekatan-pendekatan sesuai dengan zamannya ya," ujarnya kepada awak media di lokasi, Senin.

Kata Arifah, pendekatan kepada anak juga perlu diperhatikan. Pasalnya, anak-anak sekarang tidak bisa diberikan masukan lewat cara kekerasan. Maka dari itu, komunikasi dengan keluarga dan pihak sekolah harus ditingkatkan.

BACA JUGA:Sudah Berubah, UTBK-SNBT 2025 Hanya Digelar 1 Gelombang

BACA JUGA:Program Makanan Bergizi Gratis di Sekolah Ternyata Dukung Pendidikan Karakter Berorientasi Gastronomi

"Anak sekarang kan gak bisa dikerasin. Keras sedikit udah berbeda. Berbeda dengan waktu kita masih kecil. Jadi, sebetulnya intinya adalah komunikasi baik di keluarga maupun di sekolah," jelasnya.

"Sama-sama menyadari bahwa tanggung jawab anak itu bukan hanya di sekolah saja, tetapi orang tua, lingkungan, masyarakat, dan sekolah sama-sama punya tanggung jawab untuk anak-anak," sambungnya.

Seperti diketahui, Menteri PPPA berkunjung ke TK dan SD Kartika untuk melakukan peluncuran hasil penelitian kualitatif Pengalaman Hidup Anak dan Remaja, peluncuran Hasil Studi Kualitatif Pengalaman Hidup Perempuan Nasional Tahun 2024, dan Peluncuran Hasil Program "First Click" perlindungan anak di lingkungan digital.

Itu merupakan sebagai kelanjutan dari pelaksanaan SNPHAR dan SPHPN 2024, Kemen PPPA telah menyelenggarakan penelitian kualitatif mengenai pengalaman hidup anak dan remaja usia 13-17 tahun di 5 kabupaten/kota. Yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Banjar, Kabupaten Maros, dan Kota Kupang.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui secara lebih komprehensif tentang perspektif anak terhadap kekerasan dan memahami secara lebih mendalam tentang pengalaman hidup yang dialami anak pada suatu tempat, waktu, dan kondisi tertentu.

Kategori :