"Kami terus memantau harga di pasar-pasar lokal. Jika ditemukan kenaikan yang signifikan, langkah antisipasi segera dilakukan. Seperti operasi pasar atau distribusi langsung melalui Bulog," kata Arwan.
Di sisi lain, pedagang yang ikut serta dalam bazar merasa kegiatan ini memberikan peluang untuk memperluas jangkauan konsumen. Salah seorang pedagang, Dedi (45), mengatakan bahwa pasar murah seperti ini sangat efektif untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
"Program seperti ini bagus sekali, karena masyarakat lebih tertarik belanja kebutuhan pokok dengan harga yang sudah disubsidi," ungkapnya.
Pemprov Bengkulu berharap, melalui sinergi antara pemerintah daerah, pusat, dan pihak terkait seperti Bulog, masyarakat dapat merasakan manfaat nyata dari program ini. Selain memenuhi kebutuhan pangan selama Nataru, langkah ini juga menjadi upaya jangka panjang untuk menjaga stabilitas pangan di Bengkulu.
"Kami optimis dengan koordinasi yang baik, ketersediaan pangan tidak hanya aman, tetapi juga stabil sepanjang tahun," tutur Arwan.