RADAR BENGKULU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2024 mencapai 74,91 poin. Naik 0,61 poin atau 0,82 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 74,30 poin.
Meski menunjukkan tren positif, Bengkulu masih berada di bawah beberapa provinsi lain di Indonesia dalam kategori IPM tinggi.
"Dengan IPM 74,91, kita sudah masuk kategori tinggi, tetapi belum bisa dikatakan unggul dibandingkan provinsi lainnya," ujar Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME, Selasa (3/12/2024).
Selama empat tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan IPM Bengkulu mencapai 0,67 persen per tahun. Peningkatan ini terjadi di seluruh dimensi pembentuk IPM. Yaitu, umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak.
"Seluruh dimensi pembentuk IPM menunjukkan kenaikan, terutama pada standar hidup layak. Ini menjadi kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan IPM kita tahun ini," tambah Win Rizal.
Dimensi umur panjang dan hidup sehat, misalnya, mencatat angka harapan hidup bayi yang lahir pada 2024 sebesar 73,31 tahun, naik 0,20 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan ini mencerminkan peningkatan layanan kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat.
BACA JUGA:Program Pemutihan Pajak di Bengkulu Sukses, 136.828 Kendaraan Dapat Pembebasan Pajak Rp 53 Miliar
BACA JUGA:Pemerintah Kota Bengkulu Dorong Pengusaha Untuk Pemenuhi Hak Pekerjaan Penyandang Disabilitas
Namun, tantangan masih terlihat pada dimensi pengetahuan. Harapan lama sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas pada 2024 hanya meningkat tipis, dari 13,74 tahun menjadi 13,75 tahun. "Ini masih jauh dari ekspektasi. Meski harapannya 13 tahun, realitasnya rata-rata lama sekolah (RLS) baru 9,04 tahun," jelas Win Rizal.
Kesenjangan Pendidikan yang Perlu Diatasi
RLS, yang menggambarkan jumlah rata-rata tahun sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas, hanya meningkat 0,01 tahun dari 9,03 tahun pada 2023. Kesenjangan ini menandakan masih banyak pekerjaan rumah dalam pemerataan akses pendidikan, terutama di daerah pedesaan.
"Antara harapan dan realitas masih ada jurang yang cukup lebar. Ini menjadi perhatian kita bersama, terutama pemerintah daerah dan sektor pendidikan," kata Win Rizal.
Dimensi standar hidup layak memberikan kontribusi paling signifikan terhadap kenaikan IPM. Pengeluaran riil per kapita per tahun masyarakat Bengkulu pada 2024 meningkat sebesar Rp 561 ribu atau 5,02 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan ini mencerminkan adanya perbaikan daya beli masyarakat yang didukung oleh pertumbuhan ekonomi daerah.