RADAR BENGKULU – Sepanjang tahun 2024, Provinsi Bengkulu mencatat 155 kasus positif HIV/AIDS. Kasus terbanyak ditemukan di Kota Bengkulu dengan 66 kasus. Kemudian, disusul Kabupaten Rejang Lebong, serta kabupaten lainnya di provinsi ini, kecuali Kabupaten Kaur.
Data ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Program Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ruslian, pada momentum Hari AIDS Sedunia, Minggu (1/12).
Ruslian menjelaskan, lebih dari 60 persen kasus HIV/AIDS di Bengkulu disebabkan oleh perilaku seks menyimpang. Seperti Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
“Kasus lainnya melibatkan Wanita Tuna Susila (WTS), pengguna jasa WTS, pengguna narkotika melalui suntikan, serta masyarakat umum,” jelasnya.
Menurut Ruslian, salah satu upaya strategis dalam mencegah penyebaran HIV/AIDS adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini.
BACA JUGA:Siagakan Personil di Daerah Rawan Bencana
BACA JUGA:Rapat Pleno Tingkat PPK Tuntas, Berikut Daftar Suara ASA di Kecamatan Hulu Palik
“Pengetahuan masyarakat harus meliputi pemahaman tentang HIV/AIDS, cara penularannya, dan langkah-langkah untuk mencegahnya.”
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu terus berupaya menjangkau populasi kunci melalui berbagai program skrining dan sosialisasi.
“Kami melakukan skrining terhadap kelompok yang memiliki risiko tinggi. Seperti WTS dan komunitas dengan perilaku seks menyimpang. Dalam program ini, kami bekerja sama dengan PMI untuk memastikan pelaksanaannya berjalan efektif.”
Ketika ditemukan kasus positif dalam proses skrining, langkah cepat langsung dilakukan. “Kami memberikan pengobatan, pendampingan, dan pengawasan untuk memastikan penderita tidak mengalami stres atau gangguan psikologis yang lebih berat,” tambahnya.
Selain itu, Dinkes Bengkulu juga terus meningkatkan jangkauan sosialisasi kepada masyarakat umum. Sosialisasi ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit. Sekaligus, memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat dan menghindari perilaku berisiko.
BACA JUGA:PGRI Bengkulu Apresiasi Kebijakan Presiden Prabowo Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Guru
Sejak 2010 hingga 2024, Provinsi Bengkulu mencatat 1.092 kasus positif HIV/AIDS. Angka ini menunjukkan bahwa kasus HIV/AIDS terus ada dari waktu ke waktu. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dalam menekan angka penyebaran penyakit ini.