Khutbah Jumat: Tiga Ciri Hamba yang Dikehendaki Baik Oleh Allah SWT

Kamis 21 Nov 2024 - 21:39 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar

Dizuhudkanlah hamba tersebut didalam perkara dunia.

Hamba yang baik, adalah hamba yang tidak tergiur sedikitpun akan gemerlap dunia.

 Ia berpikir bahwa dunia hanyalah tempat singgah semata. Hanya perkara yang fana. Hamba yang baik hanya mengingat satu perkara. Yaitu janji Allah akan kehidupan akhirat yang kekal adanya. 

Ia ingat betul akan peringatan Rasulullah tentang perkara dunia, bahwa:

"Cinta dunia adalah pokok dari segala keburukan."

Imam Nawawi menjelaskan ciri ke tiga dengan kalamnya:

Dan diperlihatkanlah aib-aib dalam dirinya sendiri.

Hamba yang baik tidak sibuk dengan sesuatu yang tidak berguna. Mencari-cari aib sesamanya. Membicarakan keburukan orang lain. Terlebih, merasa dirinya lebih baik dan memandang orang lain terlalu buruk. Sungguh, hal tersebut jauh dari diri seorang hamba yang baik. 

BACA JUGA:Khutbah Jumat: Menjaga Silaturahim Merawat Perdamaian

BACA JUGA:Khutbah Jumat: Pentingnya Konsumsi Halal

Hamba yang baik adalah hamba yang tidak pernah membicarakan keburukan orang lain. 

Ia oleh Allah disibukkan dengan aib-aib pribadinya. Ia disibukkan dengan berintrospeksi diri, Muhasabatun Nafsi. Mencari-cari kekurangan diri sendiri untuk kemudian ia perbaiki agar kelak ia benar-benar menjadi hamba yang baik. 

Hal ini senada dengan perkataan ulama ahli hikmah:

"Beruntunglah bagi orang yang disibukkan dengan aib pribadinya dari pada aib-aib manusia."

Terlepas dari itu semua, Ba'dul Hukama', sebagian ulama ahli hikmah juga menerangkan bahwa sesungguhnya manusia sudah bisa meraba-raba nasibnya apakah ia ditakdirkan manjadi orang baik atau sebaliknya. Yaitu dengan melihat aktivitas sehari-harinya. Apakah ia dimudahkan dalam kebaikkan ataukah tidak. 

Jika iya, maka ia benar-benar ditakdirkan menjadi orang baik. Karena mereka (ulama ahli hikmah) berkata:

Kategori :