Kabupaten Kaur Targetkan Kasus Stunting di Tahun 2025 Tidak Ada Kenaikan

Selasa 19 Nov 2024 - 21:58 WIB
Reporter : Hendri Fatria
Editor : Syariah M

RADAR BENGKULU, KAUR - Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Kaur menargetkan kasus stunting di tahun 2025 tidak ada kenaikan dalam kegiatan rembuk aksi percepatan penurunan stunting, intervensi stunting dengan tuntas menuju generasi Kaur sehat dan cerdas di Aula Bapperida, Selasa 19 November 2024.

    Rembuk aksi penurunan stunting dibuka langsung oleh Kepala Bapperida Kabupaten Kaur Dr.Ir.Hiftario Syaputra, ST,M Si dihadiri Forkopimda, dinas terkait dan Kepala OPD.

   Pada kesempatan itu, Kepala Bapperida Kabupaten Kaur Dr.Ir.Hiftario Syaputra, ST,M.Si menyampaikan, Bapperida Kabupaten Kaur melaksanakan kegiatan rembuk percepatan penurunan stunting dalam rangka intervensi stunting dengan tuntas menuju generasi Kaur sehat dan cerdas.


Peserta dan Kepala Bapperida Kabupaten Kaur Dr Ir. Hiftario Syaputra ST,M Si melaksanakan rembuk aksi percepatan penurunan stunting--

Dalam penanggulangan stunting ada beberapa hal yang menjadi fokus kita, pemantau status gizi dan perkembangan anak, pengetahuan tentang kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan hingga 1000 hari pertama kehidupan dan perhatian serius kepada ibu hamil dan bayi bawah dua tahun.

BACA JUGA:PPDI Kabupaten Kaur Ajak Perangkat Desa Aktif Menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

BACA JUGA:Pemda Kaur Gelar Kick Of dan Konsultasi Publik dalam Penyusunan KLHS-RPJMD Tahun 2024-2029

   "Telah ditetapkan lima pilar strategi nasional percepatan penurunan stunting. Komitmen dan visi kepemimpinan, komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitif, ketahanan pangan dan gizi dan sistem data, informasi, riset dan inovasi," ujarnya.

   Dikatakan, berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia tahun 2023 secara nasional prevalensi stunting turun (0,196) dari 21,66 pada tahun 2022 menjadi 21,546 pada tahun 2023. Akan tetapi Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan sebesar 0,4 persen atau 20,2 persen pada tahun 2023 dari 19,8 persen tahun 2022.

Begitu juga dengan Kabupaten Kaur prevalensi stunting mengalami kenaikan sebesar 1,9 persen atau 14,3 persen tahun 2023 dari sebelumnya 12,4 persen tahun 2022.

   "Prevalensi stunting cenderung naik dari tahun ke tahun perlu menjadi perhatian serius dan konsen kita semua mengatasi secara bersama dengan melibatkan unsur pentahelix atau multipihak yang terdiri dari unsur pemerintahan, akademisi, masyarakat, swasta dan masyarakat bersatu padu bersinergi serta berkomitmen," jelasnya.

BACA JUGA:Ini Susunan Alat Kelengkapan DPRD Kaur Setelah Rapat Paripurna Pengesahan

BACA JUGA:Bupati Kaur Sampaikan 6 Pilar Transformasi Kesehatan pada Pelaksanaan HKN ke-60

   Ditambahkan, strategi yang diperlukan untuk penurunan stunting di tahun 2025 yaitu dengan mapping anggaran. Dalam artian seluruh kegiatan yang berkaitan stunting bertambah hampir 100 persen peningkatan untuk anggaran. Karena, anggaran tersebut menjadi fokus utama dalam memberikan pelayanan penurunan stunting kepada masyarakat. Tahun 2025 sudah di ploting anggaran Rp 30,3 Miliar. Sedangkan di tahun 2024 ini hanya disiapkan Rp 9 Miliar.

    "Kita berharap di tahun 2025 tidak ada kenaikan kasus stunting, di tahun 2026 akan terjadi penurunan kasus stunting hingga 2 persen dengan hasil mapping anggaran di tahun 2025," tuturnya.

Kategori :