Tujuan sejati dari Hidup ialah Kebahagiaan, Bagaimana Ukuran Kebahagiaan dalam Islam?

Senin 18 Nov 2024 - 01:34 WIB
Reporter : Fahmi
Editor : syariah m

 

radarbengkulu.bacakoran.co - Bahagia dalam hidup menjadi tolak ukur keberhasilan seseorang menjalani kehidupannya.

Namun, kebahagiaan tidak semata-mata dapat dilekatkan pada melimpahnya harta benda atau rezeki yang diperolahnya. Kebahagiaan tidak semata-mata karena memiliki materi yang banyak.

Dilansir dari Liputan6.com islam mengajarkan prinsip hidup bahagia yang tidak hanya berlaku untuk kehidupan di dunia. Namun, tentu saja yang paling penting dan utama ialah menanggapi kebahagiaan hidup di akhirat kelak.

Oleh sebab itu, Islam mengajarkan doa untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat yang sangat populer di kalangan umat Islam yang dikenal sebagai doa sapu jagad.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

Arab latin: Rabbanā, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā 'adzāban nār

Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."

 

Untuk menggapai dua kebahagiaan itu, Ali bin Abi Thalib RA, menantu sekaligus khalifah keempat membeberkan 7 kunci kebahagiaan hidup. Simak ulasannya berikut ini.

 

1. Jangan Membenci Siapapun

 

Meskipun Kepada Yang Menentangkan Kita Kebencian kepada seseorang hanya akan menyempitkan hati. Maka berlapang dadalah dan jauhi prasangka buruk yang mengarah pada kebencian. Karena ketika rasa benci sudah menutupi hati, maka kita pun sulit untuk merasakan nikmat yang Allah beri.

 

Kategori :