Apa itu Hyperemesis Gravidarum, dan Apa Hubungannya dengan Ibu Hamil

Apabila tidak ditangani dengan tepat, kondisi yang disebut dengan hyperemesis gravidarum ini bahkan bisa membahayakan Bumil dan janin-poto ilustrasi-

radarbengkulu.bacakoran.co - Dilansir dari laman alodokter.com, mual dan muntah berlebihan saat hamil adalah salah satu keluhan yang harus diwaspadai karena bisa menyebabkan Bumil jadi lemas dan susah makan.

Apabila tidak ditangani dengan tepat, kondisi yang disebut dengan hyperemesis gravidarum ini bahkan bisa membahayakan Bumil dan janin.

Muntah berlebihan saat hamil biasanya muncul di usia kehamilan 4–6 minggu dan mencapai puncaknya di minggu 9–13 kehamilan. Saat mengalami hyperemesis gravidarum, mual dan muntah berlebihan bisa terus berlanjut hingga minggu ke-20, bahkan sepanjang kehamilan.

Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, hyperemesis gravidarum juga bisa mengakibatkan dehidrasi dan menurunnya berat badan karena ibu hamil jadi tidak bisa makan dan minum.

BACA JUGA:Morning Sickness pada Awal Kehamilan, Begini Cara Mengatasinya

BACA JUGA:Bagaimana Proses Pembuahan dan Apa Saja Terjadi Pra Kehamilan, Berikut Ulasannya

Penyebab terjadinya hyperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini kerap dikaitkan dengan perubahan hormon yang dialami oleh ibu hamil. Hormon kehamilan yang diketahui berpengaruh pada munculnya muntah berlebihan ini adalah human chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen.

Selain faktor hormonal, muntah berlebihan saat hamil juga biasanya lebih berisiko terjadi pada wanita dengan kondisi berikut ini:

 

-Menjalani kehamilan pertama

 

-Menjalani kehamilan anak perempuan atau anak kembar

 

-Mengalami hyperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan