Tidak Laku, Dinas Perikanan Kaur Bersama Koperasi Ratu Kaur Bahari Lepasliarkan 7000 Ekor BBL Jarong
Melepasliarkan BBL jarong sebanyak 7000 ekor ke habitat aslinya demi menjaga kelestarian kelangsungan hidup lobster dilakukan oleh Dinas Perikanan Kaur dan Koperasi Ratu Kaur Bahari-Hendri-
RADAR BENGKULU, KAUR - Dinas Perikanan Kabupaten Kaur bersama Koperasi Ratu Kaur Bahari dibantu KUB Mutiara Samudra Maje melepasliarkan Benih Bening Lobster (BBL) Jarong (hitam) sebanyak 7000 ekor di Pelabuhan Nelayan Desa Linau, Kecamatan Maje pada Kamis 12 Desember 2024.
Pelepasliaran BBL jarong ini dipimpin Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kaur Misralman,SP diikuti Bendahara Koperasi Ratu Kaur Bahari Laniawati Matita,
Kepala Bidang Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kaur Sulaiman Efendi S.Sos,staf, dan nelayan yang tergabung di Koperasi dan KUB.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kaur, Misralman,SP mengatakan, pelepasliaran 7000 ekor BBL jarong ini dilakukan karena pihak BLU Kementerian Kelautan dan Perikanan RI tidak menerima BBL yang sudah hitam. Yang diterima dalam jual beli BBL ini jenis pasir dan mutiara yang masih benih, tetapi untuk BBL sudah berubah warna kuning tetap diterima, tetapi diharga dibawah yang masih bening
"BBL yang masih diterima oleh pihak BLU Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yakni yang masih bening dan coklat. Warna bening masih diatas harga warna coklat, tetapi warna jarong (hitam) tidak ada sama sekali harga," sampai Kepala Dinas Perikanan Kaur Misralman,SP usai pelepasliaran BBL jarong.
BACA JUGA:Kabupaten Kaur Raih Penghargaan Zona Hijau Pelayanan Publik Tertinggi 2024
BACA JUGA:Masyarakat Protes, Diduga Ada Limbah Pengolahan Akar Kayu Kuning Menyebabkan Aroma Tidak Sedap
Dikatakan, BBL jarong ini tidak laku dipasaran BLU KKP RI hingga ke pasaran ekspor negara Vietnam. Maka, bagi nelayan yang menangkap BBL jarong agar dikembalikan ke habitatnya agar bisa berkembang menjadi lobster dewasa, sehingga nantinya bisa menetaskan Benih Bening Lobster (BBL) yang lebih banyak dan bisa mensejahterakan nelayan.
"Bagi nelayan, agar BBL jarong ketika masuk alat tangkap mohon dikembalikan ke habitatnya dengan harapan nantinya bisa menjadi dewasa dan menetaskan BBL yang berkualitas. Yang laku dipasaran BLU KKP RI jenis pasir dan mutiara yang masih bening, ada keringanan yang masih berwarna kuning," ujarnya.
Selanjutnya, Bendahara Koperasi Ratu Kaur Bahari, Laniawati Matita menyampaikan, Koperasi Ratu Kaur Bahari selain membeli BBL dari nelayan dan KUB yang tergabung, melakukan pembinaan dan memberikan pengetahuan kepada nelayan bahwasanya BBL jarong tidak laku dipasaran BLU KKP RI. Maka, dilakukan pelepasliaran BBL jarong, memberikan pemahaman kepada nelayan bahwa BBL yang berwarna jarong (hitam) sebaiknya dikembalikan ke habitatnya.
"Dengan mengembalikan ke habitatnya nelayan telah menyelamatkan benih lobster agar hidup sampai dewasa dan menetaskan BBL yang akan memberikan kesejahteraan nelayan itu sendiri," tuturnya.
Sebelumnya Koperasi Ratu Kaur Bahari sudah melepasliarkan BBL sebanyak 4000 ekor untuk tetap berkomitmen membantu mensejahterakan nelayan, juga menyelamatkan habitat BBL kembali ke alamnya sesuai dengan aturan dari BLU KKP RI.