Sebagai Manusia Kita Harus Tahu, Beberapa Jenis Penyakit Hati

Orang yang berutang umumnya merasa tertekan dan jika tidak sanggup membayar, rela melakukan perintah apa saja (qahru ar-rijal) dari orang yang mengutangi asalkan lunas, bahkan rela menjual diri dan kehormatannya, karena ia dalam kendali pihak yang memberi-poto ilustrasi-

radarbengkulu.bacakoran.co - Dari Anas bin Malik bahwa Nabi Saw bersabda kepada Abu Talhah: Carilah seorang anak kecil dari milikmu untuk melayaniku (selama kepergianku ke Khaibar). Abu Talhah keluar bersamaku dengan memboncengku. Saat itu aku adalah seorang anak kecil yang hampir baligh. Aku melayani Rasulullah SAW saat beliau singgah dan aku selalu mendengar Nabi banyak berdoa: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat (jiwa) gelisah, sedih, lemah, malas, kikir, pengecut, terlilit utang, dan dikuasai manusia” (HR al-Bukhari).

 

Allah SWT menganugerahkan jiwa pada manusia yang nilainya tak terhingga. Dengannya, manusia merasakan suka, duka, bahagia, derita, kecewa, dan kedamaian. Ia keajaiban yang datang dari Allah, di mana selalu menuntun manusia pada cahaya kebenaran. Tapi, seperti tubuh, jiwa dapat merasakan sehat dan sakit.

BACA JUGA:Ini Langkah Awal Cegah Penyakit SE Pada Hewan

BACA JUGA:Microplastic di Lautan Dapat Mempengaruhi Kesehatan Manusia dan Hewan

Dilansir dari https://almasoem.sch.id Terdapat delapan penyakit jiwa yang secara lugas disebutkan Nabi dalam hadits di atas.

 

1. Gelisah (Al-Hamm)

 

Gelisah diartikan sebagai keadaan cemas dan selalu merasa khawatir, serta tidak sabar menanti sesuatu. Penyebabnya misalnya kurang percaya diri, sehabis berbohong, demam panggung, hingga rasa bersalah terhadap suatu hal.

 

Sigmund Freud menyimpulkan kegelisahan adalah ekspresi dari kecemasan mendalam. Ia muncul karena orang takut kehilangan hak-haknya, baik materi, misal takut kehilangan harta dan jabatan, maupun non-materi semisal takut kehilangan popularitas hingga takut tidak selamat di hari akhir.

 

Agar jiwa tidak gelisah, dituntunkan untuk selalu berbuat kebaikan, di antaranya jujur dalam ucapan dan tindakan. Imam al-Nawawi menyebut, dosa selalu menggelisahkan dan tidak tenangkan jiwa, seperti Hadis:

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan