Ini Langkah Awal Cegah Penyakit SE Pada Hewan

Petugas Dinas Pertanian Bengkulu Selatan,memantau,mengedukasi serta mengobati hewan ternak yang terkena penyakit SE-Fahmi/RADAR BENGKULU-

RADAR BENGKULU, MANNA -  Saat ini sudah banyak jenis penyakit yang bisa membuat hewan ternak seperti  sapi, kerbau ataupun kambing mati secara mendadak.

Apalagi saat ini ada jenis penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau sering dikenal dengan penyakit Ngorok pada kerbau. Adapun yang harus dilakukan atau langkah oleh masyarakat dalam penanganan awal sebelum petugas datang, masyarakat bisa melakukan pengobatan penyakit SE secara tradisional, agar nantinya penyakit SE ini tidak langsung menyebar dan membuat hewan ternak mati.

Kepala Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Sakimin S.Pt melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ikat Aliman Maulana, SP menyampaikan, sebelum melakukan langkah awal dalam penanganan penyakit SE,petani terlebih dahulu harus mengetahui ciri - ciri hewan yang terkena penyakit SE.

Seperti demam tinggi,tidak mau makan, keluar cairan yang berlebihan dari hidung dan mulut,feres berdarah, diare, pembengkakan dibawah dada kaki dan pangkal ekor.

BACA JUGA:Pemdes Nanjungan Bangun Jalan Sentral Produksi, Ini Tujuannya

BACA JUGA:Tahun 2025 Terkait Pajak Diambil Alih Bapenda Bengkulu Selatan

"Berdasarkan petunjuk yang disarankan oleh tenaga medis hewan,sebagai petani ternak kita bisa melakukan disinfeksi. Yaitu  proses pengurangan jumlah kemungkinan mikroorganisme ke tingkat bahaya yang lebih rendah. Artinya, memisahkan hewan yang terkena SE.

Khusus untuk hewan ternak kerbau jangan dulu disuruh bermain lumpur(kubangan)atau terkena air hujan. Karena, tingkat kelembaban hewan sangat mempengaruhi penyebaran SE ditubuh hewan atau berikan hewan gula merah dicampur air kelapa,"papar Ikat.

Setelah melakukan langkah penanganan awal untuk penyakit SE,petani diharapkan cepat menghubgi petugas.Saat ini  petugas dari Dinas Pertanian bidang Kesehatan Hewan sudah mengirimkan sampel organ tubuh hewan yang sudah mati dan sampel darah yang terkena penyakit SE ke Balai Veteriner Lampung dan penyakit yang menyerang hewan positif SE.

Dengan adanya penyakit SE,pihaknya juga mendapatkan dari Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu berupa vaksin. Kalau untuk obatnya saat ini belum bisa didapatkan, tetapi pihaknya mengantisipasi dengan obat - obat yang dikonsumsi oleh manusia seperti obat demam,vitamin.

BACA JUGA:Disperkim BS Menyusunan Naskah Akademik Pembuatan Perda RP3KP

BACA JUGA:Pengunjung dan Masyarakat Sekitar Wajib Tahu Aturan di Tahura Geluguran

Saat ini untuk vaksin sudah diberikan kepada hewan yang belum terjangkit. Kalau yang sudah terkena, tidak diberikan lagi vaksinnya.

"Untuk mengurangi penyebaran, kita harapkan hewan ternak bisa dikandangkan oleh para petani. Apalagi saat ini penyakit SE ini bukan hanya menyerang pada hewan ternak kerbau,tetapi saat ini untuk jenis hewan ternak sapi juga sudah ada yang terjangkit. Tetapi yang lebih baik kita harus mengandalkan hewan tersebut," pungkas Ikat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan