Begini Penjelasan Buya Yahya Jika Melakukan Dan Mengikuti Amalan Berdasarkan Sumber Medsos

Reporter: Eka |

Editor: Syariah m |

Sabtu , 21 Sep 2024 - 10:37

Begini Penjelasan Buya Yahya Jika Melakukan Dan Mengikuti Amalan Berdasarkan Sumber Medsos-Ist-

begini penjelasan buya yahya jika melakukan dan mengikuti amalan berdasarkan sumber medsos                             
radarbengkulu.bacakoran.co - kehadiran teknologi digital dapat sangat membantu umat islam dalam beribadah. 
misalnya, mereka bisa mengikuti kajian agama secara virtual dan mendengarkan konten dakwah di berbagai platform media sosial.
saat ini, materi tentang islam dapat dengan mudah ditemukan di internet. 
memang, amalan amalan tersebut tersebar dan kita tinggal memilih mana yang akan dilakukan.
baca juga:amalan sunnah mengerjakan puasa ayyamul bidh, diberikan manfaat pahala puasa sepanjang tahun
baca juga:6 amalan yang dianjurkan untuk dilakukan oleh perempuan pada jumat, baca surat yasin agar permintaan terkabul
mengutip dari laman liputan6.com, beberapa amalan yang paling sering ditemukan di internet dan media sosial antara lain cara melunasi hutang, memperlancar nutrisi, cara cepat mendapatkan jodoh, dan cara memiliki anak yang saleh.
 
pertanyaannya adalah apakah boleh mengambil informasi dari internet dan media sosial dan mengamalkannya?
 
ulama kharismatik kh yahia zainul maarif alias buya yahya membahas masalah ini. 
 
simak agar kita tidak salah dalam mengamalkan apa yang kita dapatkan dari internet dan media sosial.
 
memeriksa sumber informasi
hal pertama yang harus diperhatikan sebelum mempraktikkan suatu amalan yang diposting di internet atau media sosial adalah mengecek sumbernya. 
 
buya yahya mengimbau umat islam untuk tidak langsung mengamalkan suatu amalan yang tidak jelas sumbernya.
 
“jika ada orang yang membagikan sesuatu kepada anda, anda harus tahu dari mana sumbernya, bukan? kalau tidak, ibadah seperti itu tidak benar. harus ada sumbernya,” ujar buya yahya.
 
buya yahya mengatakan bahwa kebenaran amalan yang dibagikan di internet dan media sosial harus dinilai oleh orang yang berilmu. 
 
“bisa saja hadis yang digunakan oleh pembuat konten tersebut tidak benar atau bahkan palsu.
 
'tapi kembali lagi ke sumbernya. kalau sumbernya ma'ruf, sudah dikenal, alim, saleh, dan pemberi informasi (dan boleh diamalkan). 
 
tapi kalau sumbernya (harus) waspada. jadi jangan asal mengamalkan atau asal membagikan,” tambahnya.
 
pentingnya berguru
buya yahya mengingatkan bahwa di era internet dan media sosial, umat islam tidak boleh mudah menerima ajaran yang mentah-mentah. 
 
sebab, katanya, saat ini banyak orang yang berlomba-lomba mengajarkan ajaran sesat di internet dan media sosial.
 
“jadi kita harus waspada. jadi pentingnya menjadi seorang guru, berhubungan dengan guru yang dapat menyelamatkan anda. 'jika itu dibagikan oleh guru, maka itu bisa diterima,' katanya.
 
'jika tidak, jangan dulu, tahan dulu. ada banyak tradisi yang salah, seperti amalan rajab. amalan ini memang berpahala, tapi hadisnya palsu dan tidak boleh dilakukan. 
 
tetapi jika sumbernya jelas, jika gurunya jelas, tidak apa-apa. anda bisa mengamalkan guru yang sudah anda kenal,” lanjutnya.
 
berdasarkan penjelasan buya yahya tersebut, dapat disimpulkan bahwa mengamalkan dari internet dan media sosial boleh saja dilakukan, asalkan sumbernya jelas dan orang yang menyampaikannya adalah ustadz yang seiman. 
 
jika sumbernya tidak jelas dan tidak diketahui siapa yang menyampaikan, sebaiknya tidak diamalkan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, JUMAT 27 SEPTEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan