Ini Penyebab Surat Suara Pilpres Rusak 32 Lembar
Ketua KPU Kaur, Mukhlis Aryanto--
RADAR BENGKULU, KAUR - Tidak lama lagi pemilihan umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden akan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat yang sudah punya hak pilih. Dalam kegiatan Penyortiran dan pelipatan Surat Suara Pilpres yang dilakukan oleh KPU Kaur beberapa hari yang lalu (13-14/12/2023) digudang logistik 3. Terdapat 32 lembar surat suara Pilpres rusak.
Ketua KPU Kaur Mukhlis Aryanto mengatakan setelah mendapatkan laporan surat suara Capres dan Cawapres nyampai di gudang logistik 3 dengan segera kita menurunkan tim yang terdiri dari ibu-ibu untuk melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara, untuk memastikan kesesuaian dengan yang dibutuhkan oleh DPT seluruh kecamatan di Kabupaten Kaur.
"Penyortiran dan Pelipatan surat suara Capres-cawapres sudah selesai sesuai jadwal. Dari hasil penyortiran ada 32 surat suara yang ditemukan rusak," kata Mukhlis.
BACA JUGA:Bupati Kaur Hadiri Audit Stunting Tahap II
Mukhlis menyebut penyebab kertas surat suara yang rusak bervariasi mulai dari kertas yang sobek, warna yang pudar dan cetakan yang tidak sempurna. Kemudian ada juga kena noda ceceran tinta. Puluhan surat suara yang rusak itu akan dimusnahkan pada H-1 pencoblosan.
Pemusnahan tersebut akan dilakukan secara transparan. "Sesuai dengan regulasi dimusnahkan pada H-1 pemungutan suara. Seperti pemilu sebelumnya kami lakukan di kantor dan nanti disaksikan rekan-rekan media, Bawaslu, Polres Kaur.
"Perlu kita ketahui bersama bahwasanya untuk surat suara yang rusak ini sudah kami laporkan ke KPU Provinsi Bengkulu, dari total surat suara Capres cawapres yang dilipat sebanyak 96.011 lembar, surat suara cadangan 2 persen atau 2.127 lembar. Jumlah Kebutuhan TPS + Cadangan 2 persen sebanyak 98.138 lembar," terang Mukhlis.
BACA JUGA:Usai Salat Dzuhur, Ponpes Al-Quraniyah Affan Bachsin Terbakar
BACA JUGA:ASN Wajib Tahu Sanksi Bila Tidak Disiplin Bisa di PDTH-kan
Penyortiran dan pelipatan surat suara Capres cawapres yang dilaksanakan di gudang logistik 3 melibatkan ibu-ibu 50 orang yang diberi jasa perlembar, bukan harian.(hel)