Pahami Mitigasi Bencana, Jangan Panik Isu Bencana

Petugas BPBD lakukan evaluasi bencana pohon tumbang-Fahmi/RADAR BENGKULU-

RADAR BENGKULU, MANNA - Untuk bencana apapun yang akan terjadi pasti tidak akan pernah diketahui oleh siapapun. Untuk itu masyarakat diharapkan untuk pahami Mitigasi bencana yaitu upaya untuk mengurangi dampak bencana, baik melalui pencegahan sebelum bencana terjadi maupun penanganan setelah bencana terjadi.

Mitigasi bencana merupakan langkah awal yang sangat penting dalam manajemen bencana. Selain itu jangan mudah percaya akan isu bencana yang akan terjadi.

Kepala BPBD Bengkulu Selatan Hen Yepi menyampaikan tujuan mitigasi bencana adalah mengenali risiko bencana, meningkatkan kesadaran akan risiko bencana, membuat perencanaan penanggulangan bencana, mengurangi atau meniadakan korban dan kerugian yang mungkin timbul. 

"Memang bencana alam yang tidak dapat diprediksi dengan pasti. Namun meskipun begitu bencana alam dapat diantisipasi agar tidak memberikan dampak yang parah dan korban jiwa. Untuk itu kita harapkan  masyarakat untuk mempersiapkan diri dengan memahami mitigasi bencana," ungkap Hen Yepi diruangnanya Jum'at (30/08).

BACA JUGA:Ini Komitmen Paslon Reskan Efendi - Faizal Mardianto Untuk Seluruh Kades

BACA JUGA:Ini Ucap Kapolres BS Terkait Pengamanan Pendaftaran Bakal Paslon

Intinya jangan terlalu panik dan jangan mudah termakan berita isu dari luar kecuali dari badan yang berwenang seperti BMKG yang memberikan predeksi bencana alam. Karena kalau dari prediksi yang dikeluarkan BMKG potensi itu kemungkinan ada karena memang ada alat prediksinya.

Apalagi saat ini isu gempa dahsyat yaitu Gempa Megathrust dan Tsunami sudah tersebar ditengah masyarakat,tetapi hal itu belum tahu kapan akan terjadi. Yang pasti masyarakat harus selalu waspada akan datangnya bencana.

"Saat ini untuk Mitigasi bencana sudah kita sosialisasikan kepada masyarakat, baik jalur atau peta pengungsian dan langkah-langkah yang harus diambil.Saat ini juga pihak  BPBD BS juga terus melakukan siaga bencana. Hal tersebut dilakukan untuk dapat bergerak cepat dalam penanganan bencana alam saat cuaca ekstrem seperti saat ini dengan potensi banjir, pohon tumbang, longsor dan bencana alam lainnya yang harus diwaspadai," pungkas Hen Yepi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan