Pemprov Bengkulu Percepat Pembebasan Lahan untuk Kolam Retensi di Kota Bengkulu
Rapat Pembangunan Kolam Retensi Pengendalian Banjir di Kota Bengkulu-Windi/RADAR BENGKULU-
Tak hanya fokus pada pembebasan lahan, BWS Sumatera VII juga terus melakukan pengerukan endapan di Sungai Bengkulu secara berkala. Hal ini dilakukan untuk memastikan aliran sungai tetap lancar dan tidak memperburuk kondisi banjir saat musim hujan tiba. Upaya ini, dikombinasikan dengan keberadaan kolam retensi, diharapkan mampu memberikan perlindungan yang lebih baik bagi Kota Bengkulu dari ancaman banjir.
Adapun proyek pembangunan kolam retensi ini direncanakan mencakup tiga kolam utama yang akan dibangun di titik-titik strategis. Ketiga kolam tersebut dirancang dengan kapasitas yang cukup besar untuk menampung air dalam volume tinggi, mengurangi beban sungai, dan mencegah meluapnya air ke wilayah pemukiman. Dengan desain yang matang, kolam retensi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam menurunkan frekuensi dan intensitas banjir di Kota Bengkulu.
BACA JUGA:KPU Seluma Digeruduk Massa, Arus Lalu Lintas Dialihkan
Kehadiran kolam retensi sebagai infrastruktur pengendali banjir menjadi harapan baru bagi warga Bengkulu yang selama ini kerap menjadi korban banjir musiman.
Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama instansi terkait berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan cepat, tanpa mengesampingkan aspek-aspek teknis dan hukum dalam pembebasan lahan.
Proyek pengendalian banjir ini masih berada pada tahap pembebasan lahan, tetapi upaya percepatan yang dilakukan oleh Pemprov Bengkulu menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini. Dengan target penyelesaian pada tahun ini, diharapkan pembangunan fisik dapat segera dimulai dan memberikan hasil nyata dalam waktu dekat.
Warga Kota Bengkulu kini hanya bisa menunggu realisasi dari komitmen pemerintah ini. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, maka dalam beberapa tahun ke depan, Bengkulu akan memiliki infrastruktur yang tangguh untuk melawan banjir dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. (wij)