Sejarah Nama Kelurahan Sumur Meleleh Kota Bengkulu, Memang Benar-Benar Ada Sumur yang Jernih Melele
Sejarah Nama Kelurahan Sumur Meleleh Kota Bengkulu, Memang Benar-Benar Ada Sumur yang Jernih Melele-dokumen RADARBENGKULU-
RADARBENGKULU.BACAKORAN.CO - SUMUR MELELEH adalah nama kelurahan di Kota Bengkulu. Kelurahan itu kini masuk dalam wilayah Kecamatan Teluk Segara. Kenapa nama kelurahan ini disebut Sumur Meleleh? Bagaimana SEJARAHnya, ikuti terus laporan Wartawan Harian Radar Bengkulu berikut ini.
AZMALIAR ZAROS – Bengkulu
Menurut tokoh Adat Sumur Meleleh, Marzuki Habib, daerah ini dinamakan Sumur Meleleh itu ada kaitannya dengan sejarah juga. Yaitu, air sumurnya selalu meleleh.
Bapak yang lahir di Bengkulu tahun 1936 itu melanjutkan, pada zaman dahulu banyak pohon rumbio di sana. Di daerah itu rumahnya sedikit sekali dan jaraknya jauh-jauh.
Rumahnya ada sekitar 3 buah. Rumah itu berbentuk rumah panggung. Dindingnya pelupuh dan atapnya rumbio. Di setiap rumah dibuat sumur. Di sana ada 3 buah sumur. Pertama sumur di belakang PLN. Kedua sumur di Yayasan Sint Carolus dan di Belakang STM lama.
Air sumurnya itu banyak dan selalu mengalir keluar. Dari 3 sumur itu, yang bagus airnya adalah yang ada di belakang PLN. Di Belakang PLN itu, airnya jernih sekali dan tidak kasut (payau, red).
’’Sedangkan yang duanya lagi airnya keruh dan tidak enak untuk dikonsumsi,’’ papar mantan Sekcam Teluk Segara yang pensiun tahun 1992 lalu .
Air Sumur yang terkenal itu adalah yang di belakang PLN. Air sumur itu sering diambil warga untuk minum, bahkan untuk pembuatan batu es. Walaupun air sumur itu diambil terus, namun airnya tidak pernah kering. Airnya terus meleleh ke luar. Seperti Air Zam Zam di tanah suci Mekkah.
Sumur itu, katanya, tidak dalam. Dalamnya sekitar satu meter dengan bentuk lingkaran sebesar drum minyak tanah. Karena airnya selalu meleleh itulah, masih kata Marzuki warga menyebut daerah ini Sumur Meleleh.
Pemberian nama Sumur Meleleh ini sudah lama sekali. Sebelum Benteng Marlborough di Kelurahan Malabro sekarang ini, dibangun. Yaitu sekitar tahun 1713. Pada tahun 1945, sumur itu masih diambil warga airnya.
Akan tetapi, tahun 1950 tidak lagi. Karena, PLN mengembangkan kantornya dan memagarnya. Kabarnya, sekarang sumur itu sudah ditutup oleh pihak PLN. Sehingga dia tidak tahu persis perkembangnya kini. ‘’Kabarnya, walaupun sumur itu sudah ditutup, airnya masih meleleh,’’ kata Marzuki.
Mantan Lurah Sumur Meleleh, Syarfi Endy mengatakan wilayah Sumur Meleleh ini termasuk dalam wilayah pantai. Letaknya, sebelah utara berbatasan dengan Pasar Baru, selatan dengan Berkas, Timur dengan Malabero dan barat dengan Samudera Indonesia.