Ini Manfaat Kalender Hijriah Global Tunggal yang Sudah Dikembangkan Umat Islam

Ormas Islam Muhammadiyah telah resmi melakukan pengembangan dari Kalender Hijriah Global Tunggal -Ist-

RADAR BENGKULU, JAKARTA - Ormas Islam Muhammadiyah telah resmi melakukan pengembangan dari Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Pengembangan tersebut dilakukan dalam tahap menanggapi isu strategis yang dirancang saat Muktamar 48 di Surakarta.

Seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, KHGT menanggapi tantangan dari konteks keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal. Jadi, dengan demikian adanya KHGT tidak dikhususkan hanya untuk kepentingan ibadah umat Islam saja.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dalam Pengajian Umum PP Muhammadiyah mengatakan, kompleksitas isu dalam KHGT, juga beririsan dengan isu politik – baik itu di level nasional maupun global.

 

Disamping kompleks, KHGT juga menjadi isu yang dinamis ditinjau dari manhaj dan konsekuensi dari penggunaannya.

 

"Muncul kritik ketika mendekati Bulan Ramadan, Idul Fitri, dan Idula Adha selalu ada debat tahunan yang masalahnya selalu berulang. Apakah hilalnya sudah muncul atau belum?” kata Abdul Mu'ti secara daring pada Jumat, 5 Juli 2024.

Ia berharap kehadiran Konferensi Hijriyah Global dan Terpadu (KHGT) ini dapat mengakhiri perdebatan tahunan mengenai penanggalan hijriyah, sehingga umat Muslim tidak lagi terkuras energinya hanya untuk masalah tersebut.

"KHGT ini tidak hanya menjawab perdebatan tiga waktu penting umat Islam itu saja, tapi juga untuk memberikan kepastian waktu-waktu penting yang lain. Termasuk jadwal salat sehari-hari, perjanjian, dan seterusnya," imbuhnya.

 

Masih banyak urusan lain yang menunggu penyelesaian, dan Mu'ti berharap agar fokus umat bisa dialihkan ke hal-hal tersebut. Saat bertemu dengan perwakilan Islamic Society of North America (ISNA), Mu'ti mengetahui bahwa ISNA saat ini juga menggunakan penanggalan hijriah berdasarkan hisab.

 

Dikarenakan hisab mampu memberikan akurasi yang lebih baik dalam jangka panjang, ISNA berhasil menjalin kesepakatan dengan Sekjen PBB untuk tidak menyelenggarakan sidang pada awal bulan Syawal demi menghormati perayaan Idul Fitri umat Muslim.

Kepastian waktu yang diberikan oleh KHGT tidak hanya berdampak pada urusan ibadah semata, tetapi juga pada berbagai aspek kehidupan. Seperti politik, ekonomi, sosial, pendidikan, dan lain sebagainya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan