Sejarah Nama Kelurahan Pematang Gubernur Kota Bengkulu, Dulunya Gubernur Suka Istirahat di Wilayah Ini

Sejarah Nama Kelurahan Pematang Gubernur Kota Bengkulu, Dulunya Gubernur Suka Istirahat di Wilayah Ini-poto ilustrasi-

RADARBENGKULU.BACAKORAN.CO - PEMATANG GUBERNUR adalah nama salah satu kelurahan di Kecamatan Muara Bangkahulu. Kenapa daerah ini dinamakan Pematang Gubernur? Bagaimana sejarahnya? Ikuti tulisan Wartawan Harian Radar Bengkulu, Azmaliar Zaros berikut ini.

Asal usul nama kelurahan itu, kata mantan Kepala Desa Pematang Gubernur  pertama, Nihardi Saib ini erat kaitannya dengan sejarah tempo dulu.

Pada tahun 1973, Gubernur Bengkulu pertama, M. Ali Amin, SH berkunjung ke daerah ini. Waktu itu, dia meresmikan irigasi Air Hitam. Dalam kunjungan itu, dia didampingi Letnan Dua Ali Hanafiah.

Setelah meninjau lokasi irigasi Air Hitam, Gubernur Bengkulu dan rombongan keletihan. Ia kemudian istirahat di atas pematang sawah yang ada pohon pelindungnya.

Dalam kesempatan itu Gubernur Bengkulu mengatakan lokasi di seputaran irigasi Air Hitam ini sangat cocok untuk persawahan. Bahkan, daerah ini sangat cocok dijadikan desa. Waktu itu, lokasinya belum jadi sebuah desa. 

Setelah mendengar ucapan Gubernur tersebut, Ali Hanafiah langsung menjawab. Kalau memang demikian keinginan bapak Gubernur, saya mengusulkan kalau daerah ini nantinya jadi desa, sebaiknya dinamakan desa Pematang Gubernur. Alasannya Pematang Gubernur, karena di pematang tersebut Gubernur pernah mengukir sejarah.

Mendengar usulan Ali Hanafiah, Gubernur Bengkulu mengatakan soal nama itu tidak masalah. Terserah dengan hasil musyawarah warga.

Pada 1977, masyarakat setempat akhirnya mempersiapkan daerah itu menjadi sebuah desa persiapan. Kemudian, desa ini menginduk ke desa Bentiring. Desa ini pada awalnya dijabat Alm. Sutiana.

Pada 1978, masyarakat setempat mengadakan rapat di mesjid Muttaqin untuk mempersiapkan nama desa tersebut. Sebab, desa ini akan didefinitipkan. Dalam rapat itu akhir warga sepakat untuk memakai nama usulan dari Ali Hanafiah tersebut. Yaitu Pematang Gubernur.

Dengan adanya pemekaran wilayah Kota Bengkulu dari 17,6 Km menjadi 144,52 KM sesuai dengan PP No.46 tahun 1986, maka Kota Bengkulu yang dahulu hanya ada Kecamatan Teluk Segara dan Gading Cempaka,  kini menjadi 4 kecamatan. Kecamatan barunya adalah Selebar dan Muara Bangkahulu. Kelurahan Pematang Gubernur ini masuk dalam Kecamatan Muara Bangkahulu. Peresmian kelurahan ini dilakukan pada 1987 oleh Walikota Bengkulu Drs. H. Sulaiman Effendi. Peresmian ini dipusatkan di SDN 71 Pematang Gubernur. 

Mantan Lurah Pematang Gubernur, Zunhurtubi yang ditemui Radar Bengkulu mengatakan daerah ini memiliki luas 5.695 hektare. Rinciannya, jumlah penduduk laki-laki 2.895 orang dan perempuannya 2.800 orang. Mereka ini menempati wilayah di 29 Rukun Tetangga (RT) dan di 5 Rukun Warga (RW) . Jumlah kepala Keluarga (KK) ada 1.536.

Mereka ini memiliki mata pencaharian sebagai petani, pedagang, PNS, swasta. Yang terbanyak adalah sebagai petani. Ada sebagai petani sawah maupun sebagai petani palawija.

Wilayahnya,  sebelah utara berbatasan dengan Sungai Hitam Kabupaten Benteng, Selatan dengan Bentirin Permai, Barat dengan Kandang Limun dan timur dengan Bentiring Permai.

Untuk wilayah persawahan, sawahnya merupakan tadah hujan yang luasnya ada 259 hektare. Karena tidak ada irigasi, sebagian warga menanamnya dengan sawit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan