Sejarah Nama Kelurahan Lempuing Kota Bengkulu, Benarkah Tempat Tumbuhnya Batang Lempuing?

Sejarah Nama Kelurahan Lempuing Kota Bengkulu, Benarkah Tempat Tumbuhnya Batang Lempuing? -poto ilustrasi-

’’Di dekat Restoran Pasir Putih  dahulu juga banyak tumbuh batang Lempuing ini. Namun karena sudah dibangun restoran, batang lempuing itu tidak ada lagi,’’jelas Mahmud.

Karena banyak ditemukan pohon Lempuing di daerah ini, maka orang menyebut daerah ini Lempuing. Itu meluncur begitu saja dari mulut ke mulut.

Karena nama itu sudah melekat dimulut masyarakat sejak lama, akhirnya nama daerah ini disebut dengan nama Lempuing. Bahkan, sampai kini daerah ini sudah diresmikan sebagai Kelurahan Lempuing.

Dahulu, ungkapnya, daerah ini sedikit sekali penduduknya. Disini banyak hutan lebat. Disini tumbuh pohon ru, rukam dan  banyak babi hutan. 

Pohon Lempuing ini mulai berkurang sejak daerah ini jadi pemukiman penduduk tahun 1981. Penduduknya itu merupakan pemindahan dari Pasar Bengkulu, Berkas, Pasar Pantai, Sumur Meleleh. Pemindahan ini secara bertahap.’’Saya juga merupakan pemindahan penduduk dari Pasar Bengkulu tahun 1981,’’jelas bapak yang lahir di Bengkulu tanggal 12 Februari 1952 itu.

Rombongan Mahmud yang pindah pertama itu ada 50 KK. Mereka diberikan rumah ukuran 4X6 dengan dinding papan atap seng. Setelah itu disusul oleh warga dari kelurahan lain. Yang dipindahkan ini adalah yang rumahnya di bibir pantai dan rusak kena ombak.

Karena sudah ramai dihuni penduduk, batang lempuing itu sudah habis. ‘’Yang masih ada batang lempuing itu, adalah di rumah Ujang Anwar yang tinggal di RT 12. Dia ada menanam satu batang,’’jelas Mahmud.

Lurah Lemping, Jafri Effendi M.SH didampingi Sekretaris Kelurahan, Wariman yang dihubungi Radar Bengkulu kemarin mengatakan daerah ini luasnya ada 180 hektare. Daerah ini termasuk dalam kawan wisata Pantai Panjang.

Penduduknya ada 4.172 jiwa atau 971 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 15 Rukun Tetangga (RT) dan 3 Rukun Warga (RW). Warga di daerah ini masih ada yang miskin. Jumlah warga yang dapat jatah beras miskin tahun ini ada 251 KK.

Mata pencarian warga di daerah ini pun bermacam-macam. Ada PNS, TNI, Polri, nelayan, buruh, perajin. Penduduknya pun terdiri dari berbagai suku. Antara lain Minang, Sumsel, Jawa, Bengkulu. 

Kelurahan yang terletak sebelah Utara berbatasan dengan Tanah Patah, sebelah Timur dengan Padang Harapan, Barat dengan Samudera Indonesia dan Selatan dengan Lingkar Barat itu memiliki berbagai fasilitas. Diantaranya, ada TK Pembina, ada SMAN 1, Ada SMPN 12, Puskesmas, Nala Seaside, Restoran Pasir Putih. 

Lebih lanjut dikatakan, untuk melestarikan sejarah nama daerah ini, dia berencana untuk menganjurkan warganya  menanam lempuing tersebut di rumah warganya. Sehingga ini bisa jadi daya tarik tersendiri. ‘’Apalagi lempuing itu mudah tumbuh dan bisa digunakan untuk sayur, saya rasa ada baiknya warga menanamnya di rumahnya masing-masing. Sebab, tidak butuh tempat yang luas menanamnya,’’jelasnya.

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan