Petani Hadapi Dilema dan Tantangan Berat di Tengah Harga Tinggi dan Pupuk Palsu
Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Bengkulu-Ist-
Dalam upaya melindungi petani dari kerugian lebih lanjut, penting bagi mereka untuk mengenali ciri-ciri pupuk asli dan tiruan.''
Berikut adalah panduan yang diberikan oleh para penyuluh tentang ciri-ciri pupuk asli. Antara lain, logo jelas dan rapi, nama produk, produsen, dan izin edar tertera dengan jelas.
Kemudian, bentuk visual kompak dan tidak berdebu. Rasa Asam. Bau Menyengat.
Warna Butiran Seragam di bagian luar dan dalam.
Sedangkan ciri-ciri pupuk palsu antara lain, logo tidak jelas dan tidak rapi (nama produk, produsen, izin edar tidak jelas). Bentuk Visual Tidak kompak, berdebu, mudah hancur. Rasa Asin atau pahit. Bau Tidak menyengat. Warna Butiran Tidak seragam di bagian luar dan dalam.
Selain itu, petani juga diingatkan untuk memeriksa angka yang tertulis di kemasan karung pupuk. Jika tertulis "1.5" bukan "15," itu sudah terindikasi bahwa pupuk tersebut tidak asli. Artinya, kadar unsur haranya tidak sesuai dengan yang seharusnya. Pupuk asli seharusnya berlogo SNI (Standar Nasional Indonesia).
Diakhir wawancara, Rambe dan Tri menekankan pentingnya edukasi dan kewaspadaan petani dalam memilih pupuk. Pemerintah juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah tegas untuk memastikan ketersediaan pupuk yang asli dan berkualitas, serta memberantas peredaran pupuk palsu.
Petani, sebagai ujung tombak pertanian Indonesia, memerlukan dukungan penuh untuk dapat terus berproduksi dengan baik dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.