Prakiraan PDRB Provinsi Bengkulu Triwulan II 2024 Menguat 4,3-5,1%
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana menjelaskan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan II 2024 diprakirakan menguat-naura-
RADARBENGKULU.bacakoran.co - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu memaparkan tentang prakiraan perekonomian Provinsi Bengkulu pada Triwulan II 2024 di ruang rapat Kantor Perwakilan Provinsi Bengkulu (KPwBI) pada Selasa, 30 April 2024. Ini dilakukan dalam rangka penyampaian hasil RDG dan Asesmen Regional.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana menjelaskan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan II 2024 diprakirakan menguat sebesar 4,3-5,1% dibandingkan pada triwulan I yang hanya tumbuh sebesar 3,9-4,5%.
Hal ini bisa terjadi, karena didorong oleh konsumsi masyarakat yang meningkat pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri ditopang oleh pemberian THR secara penuh kepada ASN, penyaluran bansos dan periode libur panjang lebaran.
Di sisi lapangan usaha, terdapat peningkatan pada sektor transportasi dan pergudangan seiring meningkatnya mobilitas masyarakat pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) serta sektor perdagangan yang meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi RT.
BACA JUGA:158 Kasus DBD, Dua Masyarakat Bengkulu Selatan MD
BACA JUGA:Polda Bengkulu Terima Hibah Rp 10 Miliar dari Pemprov untuk Pengamanan Pilkada
Lebih lanjut dikatakan, kinerja pertanian juga diprakirakan membaik seiring dengan masuknya masa panen.
Pada Triwulan II 2024 pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu diprakirakan menguat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Terutama dipengaruhi oleh akselerasi konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan ekspor.
Komponen Lapangan Usaha (LU) juga mengalami peningkatan. Yaitu pada sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan dan transgud. Adapun peluang dan tantangan yang didapat yaitu:
Peluang
* Kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) paska konflik antara iran-israel.
* kenaikan harga batu bara global dan meningkatnya permintaan dari China dan India dapat mendorong kinerja ekspor.