PKL Masih Jualan di Jalan Pasar Panorama, Macet Berkelanjutan Tidak Terelakan
Pedagang di Pasar Panorama, Kota Bengkulu--
RADAR BENGKULU - Pedagang kaki lima (PKL), di pasar Panorama Kota Bengkulu masih mengambil ruas-ruas jalan untuk dijadikan tempat berdagang. Ini tentunya akan mengakibatkan kemacetan yang tak kunjung usai.
Kondisi macet berkelanjutan akibat pedagang kaki lima (PKL) yang mengambil ruas-ruas jalan untuk berdagang dapat menjadi masalah yang memerlukan penanganan. Pasalnya, hal ini bukan hanya dapat mengganggu lalu lintas, tetapi juga dapat memengaruhi mobilitas dan keselamatan publik.
Dalam hal ini Dinas terkait yaitu Dinas Perindustrian Perdagangan Kota Bengkulu sudah mengupayakan para Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk masuk ke dalam pasar, yang mana saat ini di dalam pasar panorama itu dalam masa pelataran. Tetapi nampaknya upaya tersebut belum atau bahkan tidak didengarkan oleh PKL tersebut.
Hal tersebut dapat membantu mengorganisir dan mengontrol kegiatan perdagangan, serta memberikan akses yang lebih teratur bagi pedagang. Selain itu, langkah ini juga dapat berdampak pada keamanan dan kenyamanan pedagang dan konsumen.
Disprindag juga sudah memasukan surat himbauan kepada UPTD pasar, terkait pengambilan ruas-ruas jalan yang dipergunakan PKL tersebut, menunjukkan upaya untuk mengatur dan memfasilitasi aktivitas PKL dengan lebih terstruktur.
BACA JUGA:Pembayaran Layanan Maxim di Bengkulu sudah Bisa Cashless, Berikut Cara Menggunakan E-Wallet KasPro
BACA JUGA:Ayo Pantau dan Awasi Proses Rekapitulasi Hasil Pemilu 2024
Masalah ini sudah lumrah di Pasar Panorama kota Bengkulu, sulit untuk mengatasi para pedagang yang sudah lama berdagang di ruas-ruas jalan.
Salah seorang PKL, Riri Dewi (34) menyampaikan bahwa berdagang di badan jalan atau ruas-ruas jalan lebih menguntungkan dari pada langsung ke dalam pasar, dikarenakan bisa memudahkan konsumen, dan mudah terlihat oleh konsumen.
“Kalo jualan di luar itu kan mudah diliat sama konsumen, jadi untungnya juga lebih besar ketimbang jualan di dalam pasar,” ungkap Riri ketika diwawancarai oleh RADAR BENGKULU pada 29 Februari 2024.
Alasan lain para PKL masih berjualan di badan jalan, mereka merasa biaya sewa kios lapak untuk berjualan di dalam pasar terlalu tinggi. Hal tersebut juga disampaikan oleh salah seorang pedagang lainnya, Melisa (31) saat diwawancarai oleh RADAR BENGKULU.
“Kalo didalam itu mahal, kalo diluar kan kita cuma bayar uang kebersihan. Jadi ga pusing mikir uang sewa kios lagi,” jelas Melisa.
BACA JUGA:Naik Pelan-pelan, Update Harga Sawit Pasca Pemilu di 10 Pabrik CPO di Mukomuko
BACA JUGA:Kadisdikbud Memastikan SMA N 5 Akan Dievaluasi, Ada yang Dicoret?