Universitas Airlangga dan BPDP Perkuat Pondasi Kemandirian UMKM

Universitas Airlangga dan BPDP Perkuat Fondasi Kemandirian UMKM--

RADAR BENGKULU - Upaya memperkuat kemandirian UMKM tak sekadar berbicara soal inovasi produk. Tetapi juga akses keuangan yang mudah, cepat, dan berkelanjutan.

Seperti dikutip dari laman harian disway, hal itulah yang disorot dalam Workshop Skema Pembiayaan UMKM dan Workshop Aksi Nyata Peserta. Itu merupakan sesi penutup rangkaian kegiatan Optimalisasi Hilirisasi Kelapa Sawit dan Kakao di Jawa Timur.

Kegiatan itu digelar oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bersama Universitas Airlangga (UNAIR), 13 November 2025 di Aula Soepoyo Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR.

Kegiatan itu menjadi momentum penting bagi pelaku UMKM turunan sawit dan kakao di Jawa Timur. Mereka didorong untuk memahami cara memperkuat usaha.

Mulai dari sisi pembiayaan, digitalisasi, hingga strategi branding yang selaras dengan perkembangan zaman.

BACA JUGA:Ini Daftar 16 Kota Tempat Digelarnya Piala Dunia dengan Stadion Ternama

BACA JUGA:BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan 10-16 November 2025

Untuk sesi pembuka menghadirkan perwakilan tiga bank HIMBARA: Ayu Kusumaningrum (BNI), Ahmad Nuruddin (BSI), dan Andika Prestadhi (Bank Mandiri).

Diskusi dipandu oleh Dr. Tri Siwi Agustina, S.E., M.Si., yang membuka ruang dialog luas antara peserta dan lembaga keuangan. Ketiga bank memaparkan berbagai skema pendanaan, mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembiayaan mikro berbasis syariah, hingga layanan keuangan digital. Semua itu dapat memudahkan UMKM tanpa proses administratif yang memberatkan.

Ahmad Nuruddin dari BSI menyoroti besarnya peluang pembiayaan syariah bagi sektor UMKM. Menurutnya, pembiayaan berbasis prinsip halal dan keberlanjutan kini semakin relevan.

“BSI siap mendukung UMKM yang mengedepankan etika bisnis dan keberlanjutan. Skema syariah membuka peluang besar. Khususnya bagi mereka yang ingin berkembang dengan nilai-nilai tersebut,” ujarnya.

Kemudian, dari Bank Mandiri, Andika Prestadhi menekankan inovasi digital sebagai kunci efisiensi pengajuan modal. Ia menjelaskan berbagai fitur digital KUR yang memungkinkan pelaku UMKM mengakses pembiayaan tanpa proses rumit.

Sementara itu, Ayu Kusumaningrum mewakili BNI menegaskan komitmen dalam program kemitraan dan peningkatan literasi keuangan.

“Kami ingin UMKM dapat naik kelas. Layak kredit juga. Maka, pendampingan finansial dan literasi adalah fondasi penting agar UMKM benar-benar mandiri,” ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan