Penetrasi Internet Tembus 80,66%, APJII Optimistis RI Jadi Raksasa Digital Asia

Penetrasi Internet Tembus 80,66%, APJII Optimistis RI Jadi Raksasa Digital Asia--

RADAR BENGKULU - Penggunaan internet di Indonesia terus melonjak. 

Berdasarkan data terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tingkat penetrasi internet nasional pada 2025 mencapai 80,66 persen atau setara dengan 229,42 juta pengguna.

Capaian ini menandai percepatan adopsi digital di Tanah Air, sekaligus memperkuat optimisme APJII bahwa Indonesia tengah berada di jalur tepat menuju posisi sebagai raksasa digital Asia.

Di tengah tingginya penetrasi internet yang tinggi, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria mendorong terciptanya kolaborasi antara penyedia internet hingga optimalisasi Artificial Intelegent (AI) untuk memajukan ekosistem digital nasional.

“Teknologi AI berkembang cukup agresif dan menjadi kekuatan transformatif yang mendefinisikan peran industri. AI mungkin akan banyak mengubah lanskap industri dalam komunikasi kita,” kata Nezar di Jakarta.

BACA JUGA:Kiat Tepat Supaya Mencapai Berat Badan Ideal Sebelum 2025 Berakhir

BACA JUGA:Ini Jenis Handphone yang Tidak Laku di Tahun 2025

Dalam kampanye "We LINK The Nation for a Sustainable Future", konferensi ini menjadi ruang dialog lintas sektor mengenai penerapan teknologi yang tidak hanya mendorong efisiensi bisnis, tetapi juga memberi dampak sosial nyata, mulai dari pemerataan akses internet, pengembangan talenta digital, hingga inovasi berbasis keberlanjutan.

Sebagai perusahaan infrastruktur digital, Linknet menegaskan komitmennya untuk membangun jaringan yang dapat diakses lebih luas melalui skema kolaborasi bersama para ISP, institusi, dan mitra industri.

Forum ini juga menjadi momentum bagi Linknet untuk menunjukkan model kemitraan terbuka yang mendorong pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia.

"Forum ini kami rancang sebagai wujud nyata tanggung jawab korporasi untuk give back to the nation. Visi kami adalah building the nation for a better life, dan itu hanya bisa dicapai jika infrastruktur digital dibangun secara kolaboratif, tidak lagi sektoral atau kompetitif semata," ujar Yosafat Hutagalung, Chief People & Corporate Affairs Officer Linknet kepada media, Rabu 5 November 2025.

Menurut Yosafat, pendekatan open access yang dikembangkan Linknet membuka peluang bagi lebih banyak penyedia layanan internet untuk memanfaatkan jaringan yang telah dibangun, sehingga percepatan konektivitas tidak lagi bergantung pada satu pemain atau satu model bisnis saja.

BACA JUGA:Keamanan dan Fitur AI di Ponsel Terbaru: Teknologi Canggih untuk Perlindungan Privasi dan Keamanan Data

BACA JUGA:11 Drama Korea Dengan Soundtrack Terbaik Sepanjang Masa

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan