Ini Dia Penyebab Merasa Cukup Tidur tapi Masih Mengantuk

Mengantuk bukan hanya disebabkan oleh kurang tidur, melainkan bisa terjadi karena berbagai faktor yang saling berkaitan. --Pinterest--
Kalau seseorang sering tidur larut malam atau memiliki jadwal tidur yang tidak teratur, seperti pada pekerja shift malam atau individu yang sering begadang, maka ritme sirkadian bisa terganggu. Ini menyebabkan rasa kantuk datang di waktu yang tidak semestinya.
4. Pola Makan Tidak Seimbang
Kekurangan nutrisi juga bisa menjadi biang keladi. Tubuh yang kekurangan zat besi, vitamin B12, atau magnesium akan lebih mudah merasa lelah. Nutrisi-nutrisi tersebut berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan proses metabolisme energi.
Bila asupan makanan tidak seimbang atau pola makan tidak teratur, tubuh akan kekurangan energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari, sehingga muncul rasa mengantuk terus-menerus.
5. Dehidrasi
Dehidrasi juga sering kali diabaikan. Ketika tubuh kekurangan cairan, aliran darah ke otak melambat, yang dapat menurunkan fungsi kognitif dan membuat seseorang merasa lesu. Rasa kantuk menjadi salah satu sinyal awal tubuh sedang tidak optimal.
6. Stres atau Gangguan Mental
Tidak hanya itu, faktor psikologis seperti stres, kecemasan, dan depresi juga memiliki pengaruh besar. Ketika pikiran terus bekerja meskipun tubuh sedang beristirahat, tidur menjadi tidak nyenyak. Akibatnya, pada keesokan harinya tubuh terasa berat dan tidak bertenaga.
7. Kondisi Medis Tertentu
Yang terakhir, kondisi medis seperti hipotiroidisme, diabetes, anemia, atau gangguan hati juga dapat menyebabkan kantuk yang terus-menerus. Penyakit-penyakit ini memengaruhi metabolisme dan sirkulasi tubuh, membuat energi cepat terkuras meskipun seseorang tidak melakukan aktivitas berat.
Rasa kantuk yang terjadi meskipun tidur sudah cukup bisa menjadi tanda bahwa tubuh Anda membutuhkan perhatian lebih dari sekadar tidur panjang. Dengan penanganan yang sesuai dengan penyebabnya, Anda dapat menikmati tidur yang nyenyak tanpa khawatir akan mengantuk lagi saat beraktivitas. (*)