Ini Lima Mukjizat Nabi Musa AS yang Tidak Dimiliki Nabi Lainnya

Ini Lima Mukjizat Nabi Musa AS yang Tidak Dimiliki Nabi Lainnya-Poto ilustrasi-
Fir'aun dan pasukannya mengejar bani Israil yang dipimpin Nabi Musa AS hingga berhasil menyusul mereka saat matahari terbit. Kedua pihak saling melihat dan memastikan bahwa mereka berada di hadapan lawan mereka.
Dalam keadaan terpojok, kaum Nabi Musa AS merasa tidak ada lagi jalan keluar selain menghadapi lautan yang tampak mustahil untuk dilalui. Ketika Fir'aun dan pasukannya semakin mendekat dengan amarah dan persenjataan, situasi semakin genting. Pada saat itu, Allah SWT mewahyukan mukjizat Nabi Musa AS melalui firman-Nya dalam surah Asy-Syu'ara ayat 63,
فَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْبَحْرَۗ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيْمِۚ
Artinya: "Lalu, Kami wahyukan kepada Musa, "Pukullah laut dengan tongkatmu itu." Maka, terbelahlah (laut itu) dan setiap belahan seperti gunung yang sangat besar."
Saat Nabi Musa AS memukulkan tongkat ke laut, menurut salah satu sumber, Nabi Musa AS mengatakan, "Terbelahlah dengan izin Allah." Ada pula yang mengatakan, Nabi Musa AS memanggil laut dengan "kuniyah Abu Khalid." Kemudian, lautan itu terbelah menjadi 112 jalan, setiap keturunan satu suku melewati jalan tersendiri. Bahkan ada yang mengatakan, di dalam lautan juga terdapat jaring agar mereka bisa saling melihat satu sama lain.
Air lautan berdiri tegak laksana gunung, terbelah oleh kuasa agung yang bersumber dari Dzat yang mengatakan kepada sesuatu, "Jadilah" Maka jadilah sesuatu itu. Allah SWT memerintahkan angin barat untuk menyapu kerikil-kerikil hitam lautan, hingga dasar laut berubah menjadi tanah kering yang tidak melekat pada kaki-kaki kuda dan hewan.
4. Menghidupkan Orang Mati
Ibnu Abbas, Ubaidah As-Salmani, Abu Aliyah, Mujahid, As-Suddi, dan beberapa kalangan salaf lainnya menyebutkan sebuah kisah tentang seorang lelaki tua dari bani Israil yang kaya raya. Ia memiliki banyak keponakan yang mengharapkan kematiannya untuk mewarisi kekayaannya. Salah seorang keponakannya membunuhnya dan membuang jenazahnya di persimpangan jalan.