Nilai Kesabaran dalam Mewujudkan Ketakwaan Kepada Allah SWT
Dr. Ismail Jalili, M.A--
Khatib : Dr. Ismail Jalili, M.A. (Dosen Pascasarjana UIN FAS Bengkulu)
Dari : Masjid Besar Jami' Babussalam, Jalan P.Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu
Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.
RADAR BENGKULU - Puji syukur kita panjatkan kehadhirat Allah SWT atas karunia nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita semua. Terutama nikmat iman dan Islam, sehingga kita dengan ringan dapat melangkahkan kaki menuju masjid guna melaksanakan ketaatan kepada-Nya. Yaitu salat Jumat berjamaah.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Kaum Muslimin Rahimakumullah ..!!
Kehidupan ini adalah sebuah misteri. Sebagai manusia biasa, kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi dalam hidup ini dan yang akan datang. Allah SWT berfirman dalam QS. Luqman: 34, yang artinya:
“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri kita besok. Jangankan apa yang terjadi besok, yang akan terjadi nanti saja kita tidak tahu.
Lebih-lebih tentang kapan dan dimana tempat kita mati. Kita benar-benar tidak tahu tentang nasib kita ke depan. Bisa jadi Allah SWT mencoba kita dengan berbagai kesulitan dan kesusahan. Namun boleh jadi kita diberikan segala kemudahan dalam segala urusan. Itu semua pada dasarnya adalah ujian dan cobaan dari Allah SWT.
Allah SWT memiliki cara yang tak terhingga dan unik luar biasa dalam rangka mengangkat derajat manusia. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mengembangkan sikap dan perilaku sabar dalam diri kita. Baik sabar ketika mendapatkan kesulitan maupun ketika memperoleh kemudahan.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah kesempatan bahwa, “Kesabaran itu terbagi menjadi tiga. Sabar dalam menghadapi musibah, sabar dalam menjalankan ketaatan dan sabar dalam meninggalkan kemaksiatan.”