Cara Mengelola Hati

Dr. Nur Hidayat, M.Ag--
Khatib : Dr. Nur Hidayat, M.Ag
Disampaikan di : Masjid Jami' Babussalam, Jalan P.Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu
Ma'asyaral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah
Manusia diciptakan Allah SWT terdiri atas dua unsur. Yaitu jasmani dan rohani. Unsur jasmani adalah unsur yang dapat dilihat secara kasat mata terdiri dari darah, daging dan tulang. Sedangkan unsur rohani adalah unsur yang tidak dapat dilihat secara kasat mata, namun mempunyai peran penentu pada manusia. Sebagaimana sabda rasulullah SAW yang artinya: ''Ingatlah, di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Apabila ia baik maka seluruh tubuhnya akan baik, dan jika buruk maka seluruhnya akan buruk. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.''
Oleh karena hati merupakan penentu terhadap baik atau buruknya tingkah laku manusia, maka setiap manusia harus berusaha memperlakukan dan memperhatikan hatinya agar selalu sehat dan baik. Para ulama mengatakan bahwa diantara cara memperlakukan hati agar selalu sehat, bersih dan baik adalah:
1.HATI HARUS DIBUKA JANGAN SAMPAI TERTUTUP
Orang yang hatinya tertutup akan sulit menerima hidayah dan kebenaran. Itulah sebabnya ketika Umar bin Khattab menutup hatinya semua nasihat dan ajakan kebenaran selalu ditolak bahkan ia membenci nabi dan bermaksud membunuhnya. Akan tetapi, ketika hatinya dibuka membuatnya beriman dan selalu cinta kepada nabi Muhammad.
Ibarat sebuah botol, jika masih dalam keadaan tertutup, maka tidak dapat diisi air. Ibarat sebuah ruangan, jika pintu dan dan jendela pada ruangan tersebut selalu dalam keadaan tertutup, maka udaranya akan lembab dan tidak sehat serta banyak binatang berbisa yang akan bersembunyi di dalamnya.
Sebaliknya, jika pintu dan jendelanya selalu terbuka, maka udara kotor akan hilang berganti dengan udara yang segara. Oleh karena itu, manusia harus selalu membuka hati agar petunjuk dan kebenaran dapat masuk ke dalam hatinya, meskipun kebenaran itu datang dari orang yang status sosialnya lebih rendah dari kita. Dalam sebuah pepatah dikatakan:
Artinya: ”Lihatlah apa yang dikatakan dan jangan melihat siapa yang berkata.”
2. HATI HARUS SELALU DIBERSIHKAN
Sebagaimana halnya jasmani, hati manusia harus dibersihkan dari kotoran. Imam al-Ghazali mengibaratkan hati manusia dengan kaca. Jika kaca tidak dibersihkan secara rutin maka kotoran dan debu akan menumpuk dan sulit dibersihkan.
Kotoran hati bukanlah debu atau lumpur, tetapi sifat-sifat dan kecenderungan melakukan perbuatan dosa. Jika kotoran hati tersebut tidak selalu dibersihkan, maka ia akan semakin menumpuk dan sulit dibersihkan.
Cara membersihkan hati adalah dengan beristighfar. Jika dosa yang dilakukan termasuk kategori dosa yang berat, maka tidak cukup hanya dengan istighfar, namun dengan bertaubat kepada Allah.
Taubat dalam hal ini adalah taubat nasuha. Yaitu, menyesal dengan dosa yang dilakukan, berjanji tidak akan mengulangi dan mengganti perbuatan dosa tersebut dengan perbuatan yang baik.